SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Vatikan, Dunia Katolik resmi punya pemimpin baru! Paus Leo XIV telah dilantik sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia dalam sebuah misa akbar yang digelar di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Momen sakral ini sekaligus jadi tonggak sejarah, karena Paus Leo adalah Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat.
Pelantikan Meriah, Lapangan Santo Petrus Disesaki Umat
Misa pelantikan yang dijadwalkan dimulai pukul 10.00 pagi waktu setempat pada Minggu (18/5) itu dipadati oleh puluhan ribu umat dari berbagai belahan dunia. Jalan-jalan di sekitar Roma pun ikut “dibanjiri” oleh warga dan peziarah yang ingin menyaksikan langsung momen penting ini.
Tak hanya umat biasa, sejumlah pemimpin dunia juga hadir memberikan penghormatan dalam upacara ini. Vatikan benar-benar jadi pusat perhatian global hari itu.
Paus Leo XIV Naik Popemobile, Sapa Ribuan Umat
Sebelum misa dimulai, Paus Leo XIV menyapa umat dari atas Popemobile — kendaraan khusus pemimpin Vatikan — dalam tur perdananya keliling Lapangan Santo Petrus. Suasana haru dan bahagia langsung pecah saat Paus melambaikan tangan ke arah umat yang menyambutnya dengan antusias dan doa.
Seruan Perdamaian: Ukraina dan Gaza Jadi Sorotan
Dalam pidato pelantikannya, Paus Leo langsung menunjukkan arah kepemimpinannya: damai dan kemanusiaan.
“Saya menyerukan perdamaian di Ukraina, dan menyampaikan keprihatinan yang mendalam terhadap penderitaan saudara-saudari kita di Gaza,” ucap Paus Leo XIV dengan penuh empati.
Pernyataan ini pun langsung mendapat perhatian luas, mengingat dua wilayah tersebut masih dilanda konflik dan krisis kemanusiaan yang serius.
Siapa Paus Leo XIV?
Paus Leo XIV sebelumnya dikenal sebagai Kardinal Robert Francis Prevost, dan terpilih menjadi Paus pada 8 Mei 2025 dalam Konklaf Vatikan, menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025. Dengan latar belakang sebagai uskup dan misionaris, Paus Leo dikenal punya semangat dialog lintas iman dan perhatian besar terhadap isu-isu sosial.
Dengan pelantikannya sebagai Paus, Leo XIV membawa harapan baru bagi 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia. Sosoknya yang hangat, dan pidatonya yang langsung menyinggung konflik dunia, menjadi sinyal bahwa masa kepausan ini akan penuh semangat rekonsiliasi dan solidaritas kemanusiaan.
Dan ya, dunia sedang menantikan langkah-langkah besar berikutnya dari Paus asal AS pertama dalam sejarah Gereja Katolik.
(Anton)