SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menjadikan vaksin Sinovac sebagai salah satu vaksin dosis ketiga atau booster. Hal itu didasari adanya rekomendasi penyediaan vaksin halal berdasarkan putusan Mahkaman Agung (MA).
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan Kementerian Kesehatan menghormati putusan Mahkamah Agung Nomor 31P/HUM/2022 atas rekomendasi untuk penyediaan vaksin halal dalam program vaksinasi nasional.
“Untuk itu masyarakat yang merasa nyaman untuk menggunakan vaksin Sinovac, kami membuka peluang vaksin tersebut untuk bisa digunakan juga sebagai vaksin booster,” katanya pada konferensi pers virtual di Jakarta, Senin (25/4/2022).
Terkait program vaksinasi Covid-19, pemerintah berhasil menyediakan enam regimen vaksin yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM.
Hal ini memungkinkan masyarakat untuk segera bisa menyesuaikan berbagai kondisi kesehatannya dengan berbagai jenis vaksin yang tersedia.
Enam regimen tersebut terdiri dari vaksin Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Janssen, dan Sinopharm.
Regimen vaksin yang digunakan di Indonesia diperoleh dengan berbagai macam skema baik melalui pembelian langsung, kerja sama bilateral dan multilateral, skema hibah, dan COVAX Facility.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam rangka menyegerakan kecukupan stok vaksin untuk bisa dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Pada saat kondisi darurat, Majelis Ulama Indonesia sudah memberikan rekomendasi fatwa halal untuk penggunaan beberapa jenis vaksin, termasuk juga fatwa halal untuk vaksin Sinovac dengan fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2021.
Kemudian untuk mekanisme vaksinasi gotong royong vaksin Sinopharm juga diberikan rekomendasi fatwa halal dengan fatwa MUI Nomor 9 Tahun 2022.
“Vaksin yang sudah beredar secara luas di Indonesia ini juga merupakan vaksin-vaksin yang banyak digunakan di negara Muslim lainnya seperti Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Suriah, Pakistan, Malaysia, Bangladesh, Iran, Mesir, Palestina, Kuwait, Maroko, dan Bahrain, dan terbukti juga di negara-negara muslim tersebut kasus Covid- 19 dapat terkendali hingga saat ini,” ucap Nadia.
Vaksisn dosis lengkap
Sementara itu, Kementerian Kesehatan melaporkan sebanyak 163.954.030 warga Indonesia telah mendapatkan dosis vaksin covid-19 secara lengkap hingga Minggu (24/4/2022).
Siaran pers Kemenkes menyebutkan jumlah warga yang menerima dua dosis vaksin itu mengalami penambahan sebanyak 79.188 orang.
Untuk jumlah penerima vaksin dosis pertama bertambah 69.208 orang sehingga kini menjadi 198.900.322 orang. Kemenkes juga menyebutkan penerima dosis vaksin ketiga bertambah sebanyak 158.649 orang sehingga sudah mencapai 35.005.482 orang.
Selain mengumumkan data terkini penerima vaksin dosis pertama, kedua dan ketiga, Kemenkes juga merilis target sasaran vaksinasi sebanyak 208.265.720 jiwa.
Pada Ahad ini, terdapat penambahan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 382 kasus di Tanah Air.
Sementara penambahan jumlah pasien yang sembuh dari penularan Covid-19 secara nasional pada hari ini mencapai 2.168 pasien.
Penambahan jumlah pasien meninggal akibat Covid-19 tercatat ada 33 pasien. Secara nasional, jumlah kasus aktif turun sebanyak 1.819 kasus menjadi 17.631 kasus aktif.
Jumlah spesimen yang diperiksa pada hari ini ada sebanyak 94.588 spesimen dengan positivity rate sebesar 0,80 persen. (wwa)