SUARAINDONEWS.COM, Surabaya – Pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Amin) sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2024 telah tiba di Hotel Majapahit, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023).
Keduanya langsung mengikuti proses deklarasi pasangan yang ikut Pilpres 2024, tanpa atribut partai pendukung, Partai Nasdem dan PKB, sementara PKS tidak hadir.
Anies-Cak Imin kompak memakai pakaian warna putih dan peci hitam saat deklarasi. Selama ini, baju putih identik dengan seragam kampanye Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014. Kala itu, Jokowi digambarkan sebagai capres merakyat yang memakai outfit dengan harga murah.
Baju putih juga kerap dipakai Jokowi di acara rapat kabinet dan diikuti para menterinya. Ironinya, Anies yang mengeklaim sebagai capres Koalisi Perubahan hanya diusung Nasdem dan PKB, selama ini merupakan dua partai pendukung koalisi pemerintah Jokowi.
Deklarasi itu tampak dihadiri oleh Ketum Partai NasDem Surya Paloh hingga Waketum NasDem Ahmad Ali. Sementara itu, hadir pula Sekjen PKB Hasanuddin Wahid hingga Waketum PKN Jazilul Fawaid.
“Insyaallah ketika KPU membuka pendaftaran calon presiden dan wakil presidennya, insyaallah pasangan yang pertama mendaftar adalah pasangan yang kita miliki hari ini,” ujar Surya Paloh.
“Saya dan PKB siap mengawal Mas Anies untuk melanjutkan cita-cita, perjuangan, dan nilai-nilai juang serta ajaran-ajaran yang mulia ini,” ucap Cak Imin.
Menanggapi deklarasi ini, Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Al Muzzamil Yusuf mengungkapkan, alasan tidak hadirnya PKS dalam deklarasi bakal calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan dan Muhimin Iskandar atau Cak Imin.
Salah satunya diakui karena kehadiran Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam koalisi yang tiba-tiba dan mengejutkan.
“Sesungguhnya berharap ada prosedur yang lebih bagus dari hari ini. Koalisi tiga partai ini [NasDem, PKS, Demokrat] tidak akan alami guncangan kalau PKB masuk smooth,” kata dia dalam konferensi pers, di Jakarta, Sabtu (2/9/2023).
Walaupun begitu, PKS tetap menghormati seluruh sikap partai koalisi. Di samping posisi PKS saat ini juga tetap memastikan dukungannya kepada Anies yang juga Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
“Kami sudah mencoba yang terbaik untuk hasil terbaik. Lalu ada masalah. Posisi PKS tetap mendukung Anies sebagai capres,” katanya.
Muzzamil mengatakan pihaknya akan tetap berusaha menata koalisi yang sudah terbentuk. PKS juga bakal melobi Demokrat untuk tetap sejalan dengan pilihan partainya.
“Kita berharap Demokrat, masih akan berdialog dengan Demokrat, untuk merajut kembali kalau memungkinkan,” pungkas dia.
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran PKS dalam acara deklarasi bakal calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Permohonan itu disampaikan langsung saat konferensi pers di Jakarta. “Saya mengucapkan permohonan maaf tidak bisa hadir di Surabaya. Tadi saya sudah bertelepon ke Ketua Umum PKB yang kemarin mengirim utusannya kepada saya untuk menyampaikan surat tapi saya telepon terima kasih atas surat yang telah diberikan. Kami mohon maaf tidak bisa hadir ke acara di Surabaya,” katanya dalam konferensi pers, Sabtu (2/9/2023).
Meski begitu, Syaikhu mengaku menghormati keputusan Nasdem dan PKB mendeklarasikan Anies dan Imin sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
Dia mengatakan pihaknya akan membawa usulan nama Cak Imin sebagai bakal cawapres ke Majelis Syuro PKS. Menurutnya, Majelis Syuro yang akan memutuskannya.
“PKS telah tetapkan Anies sebagai bacapres diusung PKS. Adapun rekomendasi nama Bapak Muhaimin sebagai cawapres akan diusulkan, dibahas pada musyawarah Majelis Syuro PKS,” ujarnya.
Sebelumnya Anies Baswedan merupakan bakal calon presiden yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Koalisi itu terdiri dari NasDem, Demokrat, dan PKS.
Sementara PKB tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju bersama Gerindra, Golkar, PAN, dan PBB mengusung Prabowo Subianto. NasDem lantas mengajak PKB berkoalisi.
Keputusan NasDem itu direspons keras oleh Demokrat. Mereka menarik dukungan dari Anies karena Agus Harimurti Yudhoyono batal dijadikan cawapres.
Dengan adanya deklarasi koalisi NasDem dan PKB ini, peta koalisi Pilpres 2024 berubah lagi.
Poros koalisi masih mungkin berubah sampai pendaftaran dibuka KPU mulai pertengahan Oktober sampai November 2023. (wwa)