SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Pekerja di bidang seni seperti ilustrator asal Indonesia Wastana Haikal dan penulis Marchella FP membagikan pandangannya terhadap pengaruh kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) pada bidang pekerjaannya.
Kini, penyebaran penggunaan AI memang sangat berkembang pesat dan tersebar luas di berbagai sektor dan aplikasi. Teknologi AI terus berkembang dan berintegrasi ke dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, bahkan ia disebut dapat melakukan pekerjaan yang digeluti manusia seperti menulis hingga membuat desain.
Ditemui pada acara ‘Create with Lenovo: Smarter Technology for Content Innovation’ di Jakarta, Rabu (11/10/2023) kemarin, ilustrator yang akrab disapa Haikal itu mengatakan tidak khawatir akan kehadiran AI yang digadang-gadang dapat menggantikan pekerjaannya.
“Bagaimanapun AI tidak memiliki rasa dan pengalaman masa lalu seperti manusia, yang memengaruhi karya seninya. Di bidang desain, hasil karya AI juga dapat melanggar etik dan aturan para seniman, di mana ia membuat karya hasil gabungan karya dari para seniman manusia yang sudah ada,” kata dia.
Alih-alih membantu, Haikal mengatakan tidak pernah dan tidak berminat untuk menggunakan AI pada karyanya. Menurutnya, hasil karya yang autentik dan asli buatan diri sendiri adalah yang terbaik.
“Aku yakin AI tidak akan mengambil alih fungsi manusia, utamanya di bidang seni,” ujar Haikal.
Berbeda dengan Haikal, Marchella, penulis buku “NKTCHI” atau “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini” itu justru sangat terbantu dengan kehadiran teknologi canggih tersebut. Tidak untuk membuat karya, AI dapat membantu Marchella di saat ia mencari referensi ketika menulis.
“Aku menggunakan AI biasanya untuk mencari referensi, misalnya, aku ingin menuliskan suasana pagi hari di suatu kota di luar negeri, dan AI akan mendeskripsikan detail bagaimana suasana di sana, sangat membantuku yang belum pernah merasakan langsung suasana itu,” jelasnya.
Meski sangat membantu, penulis yang akan segera meluncurkan karya terbarunya itu mengatakan untuk tetap berpegang teguh terhadap integritas seorang seniman. Di mana, ia hanya menggunakan AI sebagai alat yang membantu, bukan menggantikan posisinya.
(ANT/AM)