SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA), perusahaan agribisnis nasional terintegrasi, berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif sepanjang 2024, dengan total penjualan mencapai Rp55,8 triliun. Meski pada semester pertama 2025 terjadi penurunan pada penjualan dan laba usaha, JAPFA tetap menunjukkan kinerja yang stabil berkat neraca perusahaan yang kuat, dengan pertumbuhan positif pada aset dan ekuitas.
Dalam paparan publik yang digelar hari ini, JAPFA memaparkan sejumlah tantangan dan langkah strategis yang diambil untuk menghadapi kondisi ekonomi dan perdagangan global. Salah satunya adalah memperkuat kolaborasi antar unit bisnis dan pihak-pihak di dalam rantai pasokan serta rantai nilai perusahaan. Inovasi dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi juga terus dilakukan untuk meningkatkan daya saing di sektor peternakan dan produk konsumen di Indonesia.
Fokus pada Produktivitas dan Inovasi
Direktur JAPFA, Leo Handoko Laksono, mengungkapkan, “Pada semester pertama 2025, JAPFA tetap fokus pada peningkatan produktivitas dan inovasi, sambil berhati-hati dalam melakukan investasi modal. Kami juga melakukan penyesuaian operasional bisnis untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang.”
Laporan keuangan JAPFA menunjukkan bahwa divisi pakan unggas tetap menjadi kontributor utama bagi penjualan perusahaan, dengan margin yang relatif stabil. Selain itu, peternakan komersial dan pengolahan hasil peternakan turut memberikan kontribusi signifikan terhadap penjualan, didorong oleh dinamika industri perunggasan yang terus berkembang.
Kinerja Keuangan Semester I 2025
Pada semester pertama 2025, JAPFA mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp27,5 triliun, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan Rp27,7 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Laba usaha tercatat sebesar Rp2,1 triliun, turun dari Rp2,6 triliun pada 2024. EBITDA juga mengalami penurunan menjadi Rp2,7 triliun, dibandingkan dengan Rp3,2 triliun tahun sebelumnya.
Namun, meskipun ada penurunan pada beberapa indikator keuangan, JAPFA tetap menunjukkan komitmen kuat terhadap penguatan bisnis jangka panjang. Salah satunya melalui peningkatan belanja modal sebesar Rp930 miliar, naik dari Rp720 miliar pada tahun 2024. Investasi ini difokuskan pada akselerasi program digitalisasi di berbagai unit operasional, mulai dari produksi hingga pemasaran, untuk menciptakan efisiensi biaya dan meningkatkan produktivitas.
Sustainability dan Tanggung Jawab Sosial
Sebagai bagian dari komitmen sosial, JAPFA juga aktif mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama dalam upaya mengatasi masalah kelaparan dunia. Program CSR JAPFA for Kids berhasil mengurangi angka malnutrisi di 15 lokasi sasaran secara signifikan pada 2024.
Inisiatif Strategis untuk Pertumbuhan Jangka Panjang
JAPFA terus menjalankan berbagai inisiatif strategis untuk memperkokoh posisi perusahaan sebagai pemain utama dalam industri peternakan terintegrasi di Indonesia. Salah satu langkah tersebut adalah dengan menyediakan produk yang terjangkau dan dapat diakses oleh masyarakat luas, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pangan sehat dan bergizi.
“Kami tetap optimis menghadapi tahun 2025 dan akan memanfaatkan peluang yang ada untuk terus tumbuh. Selain itu, kami juga berupaya mengedukasi pentingnya protein hewani bagi kesehatan, serta mendukung program pemerintah untuk mengurangi gizi buruk dan stunting,” tutup Leo Handoko.
Dengan langkah-langkah strategis ini, JAPFA bertekad untuk terus memperkuat bisnis hilir dan mengoptimalkan kapasitas produksi serta distribusi produk unggulan mereka ke seluruh Indonesia.
(Anton)