SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Dalam menghadapi kompleksitas keamanan global yang semakin dinamis, Indonesia dituntut untuk memperkuat pertahanannya. Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PAN, Okta Kumala Dewi (OKD), menekankan bahwa transformasi militer menjadi pilar utama untuk menjaga kedaulatan negara di era modern. Menurutnya, penguatan alutsista (alat utama sistem persenjataan) harus dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan prajurit sebagai fondasi kekuatan militer.
“Prajurit adalah garda terdepan dalam mempertahankan kedaulatan negara. Kesejahteraan mereka perlu diperhatikan serius. Jangan sampai mereka harus memikirkan bagaimana anak-anaknya bisa bersekolah atau mendapatkan makanan bergizi hanya karena terbatasnya kesejahteraan,” tegas Okta pada Jumat (25/10/2024).
OKD mengungkapkan bahwa kesiapan tempur andal membutuhkan keseimbangan antara tiga elemen: hardware (alutsista), wetware (organisasi), dan software (doktrin). “Ketiganya harus diperkuat agar Indonesia memiliki kemampuan tempur yang benar-benar andal,” ujarnya. Meski teknologi dan sistem kuat, hal itu tidak cukup tanpa dukungan bagi kesejahteraan prajurit.
Data dari Global Firepower menunjukkan bahwa Indonesia berada di posisi ke-13 dari 145 negara dalam kekuatan militer global. Meski posisi ini cukup tinggi, anggaran pertahanan Indonesia masih di bawah 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Okta meyakini bahwa peningkatan anggaran pertahanan penting untuk mengoptimalkan kesiapan menghadapi ancaman keamanan yang semakin kompleks.
“Meningkatkan anggaran pertahanan menjadi prioritas, terutama untuk mendukung kesejahteraan prajurit dan memperkuat kemampuan tempur,” jelasnya, seraya menggarisbawahi pentingnya RUU Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang akan mencakup aturan kesejahteraan prajurit.
Transformasi militer yang diusulkan ini diharapkan dapat membawa TNI menjadi kekuatan utama di Asia Timur, sebanding dengan negara-negara maju di kawasan. Dengan prajurit yang sejahtera dan profesional, Indonesia dapat memantapkan perannya sebagai kekuatan militer tangguh dan dihormati di kancah internasional.
Okta menegaskan komitmennya untuk mendorong pemerintah agar mewujudkan visi ini melalui regulasi yang mendukung serta anggaran yang memadai, menjadikan TNI tidak hanya sebagai simbol, tetapi sebagai garda utama pertahanan bangsa.
AM | Foto: Humas DPR RI