SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Usai Hari Raya Idul Fitri 2021, SCTV langsung memanjakan pemirsanya dengan 2 judul sinetron terbaru, yakni Badai Pasti Berlalu dan Keajaiban Cinta. Kedua sinetron tersebut akan menemui penontonnya.
Badai Pasti Berlalu bermula dari cerita bersambung di Harian Kompas (1972). Penulisnya, Marga T menjadikannya novel berjudul sama pada 1974. Dengan mengadaptasi cerita novel pula, melahirkan film Badai Pasti Berlalu pada 1977, bahkan sempat diproduksi ulang pada 2007.
Ceritanya yang menarik dan disukai pembaca dan penonton, membuat SCTV menghadirkan Badai Pasti Berlalu ke dalam format sinetron berjudul sama. Kali ini, diproduksi SinemArt, garapan sutradara Indrayanto Kurniawan.
Sinetron Badai Pasti Berlalu menampilkan Stefan William, Caesar Hito dan Michelle Ziudith, akan tayang setiap hari pada pukul 19.30 WIB, mulai 24 Mei 2021 mendatang.
Ketiganya akan membawa kisah ikonik Badai Pasti Berlalu kepada penonton masa kini. Stefan William memerankan Leo, Michelle Ziudith sebagai Sisca dan Immanuel Caesar Hito memerankan sosok Helmi.
Dalam konferensi pers virtual pada Rabu (19/5), Michelle Ziudith menyebut karakter Sisca sangat feminin. Ia mengatakan cerita Badai Pasti Berlalu sudah ikonik, sehingga tidak mudah untuk membawa karakter Sisca ke masa sekarang.
“Aku harus banyak diskusi dengan sutradara dan penulis cerita,” ujar Michelle Ziudith.
Sebaliknya, bagi Hito yang membawakan karakter Helmi, dianggap sebagai kehormatan bisa dilibatkan dalam cerita yang melegenda.
“Sebagai pemain, saya akan berusaha membawa kisahnya ke zaman sekarang,” ujar Hito berjanji.
Sementara itu, bagi Stefan yang memerankan karakter Leo dijadikan tantangan baru, mengingat sebelumnya selalu kebagian peran anak motor.
“Disini malah jadi dokter. Ini peran yang penting dalam cerita ini. Tantangannya pasti ada,” katanya.
Tren Kekinian.
Di sisi lain, sutradara Indrayanto Kurniawan menegaskan dirinya akan membawa kisah Badai Pasti Berlalu yang berlangsung pada 1970-an, untuk menjelma menjadi kisah masa kini serta mengikuti tren serta bahasa kekinian.
Indra bersama penulis skenario Hilman Hariwijaya perlu waktu selama 3 bulan untuk membangun cerita. Termasuk meriset novel dan dua film Badai Pasti Berlalu yang sudah tak asing lagi bagi masyarakat.
Sesuai setting cerita di novelnya yang merupakan pesisir pantai, Indrayanto akhirnya memilih pantai Labuan Bajo dan Pulau Komodo di Provinsi NTT sebagai lokasi syuting. Selanjutnya, melakoni syuting di sana selama sebulan.
Selama itu pula, para pemain dan kru produksi melakukan syuting dibarengi proses protokol kesehatan yang ketat, mengingat selama syuting berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
Cinta Segitiga
Kisah drama cinta Badai Pasti Berlalu, bermula dari kesedihan Sisca (Michelle Ziudith) yang sedang patah hati ditinggal oleh kekasihnya, hingga akhirnya memutuskan untuk berlibur ke Labuan Bajo guna menenangkan diri dan memulihkan luka hatinya.
Tak disangka, Sisca justru bertemu dengan Helmi (Immanuel Caesar Hito), yang tengah mencoba membawa pulang adiknya Valen (Dinda Mahira) yang dalam keadaan hamil.
Salah paham, Sisca justru mencoba menolong Valen dan menghalangi Helmi. Melihat pertengkaran yang terjadi, Leo (Stefan William) ikut membantu Sisca untuk melepaskan Valen dari Helmi.
Singkat cerita, Leo yang terpesona dengan kecantikan Sisca pun menaruh hati dan mencoba memenangkan hati Sisca, yang sayangnya tak pernah digubris oleh Sisca.
Cerita terus berlanjut, akhirnya terungkap bahwa sosok yang menghamili Valen adalah ayah Sisca yaitu Pak Dicky (Teuku Ryan). Berusaha untuk menutupi kesalahannya Pak Dicky melakukan segala cara untuk melenyapkan Valen, hingga membuatnya meninggal dunia.
Helmi yang kemudian mengetahui bahwa Sisca adalah anak dari Pak Dicky mencoba membalaskan dendam melalui putri kesayangannya Sisca.
Berhasilkah Leo memenangkan hati Sisca? Apakah Helmi membalaskan dendamnya? (Tumpak S)