SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Mantan Anggota DPR Usman Ermulan mendorong Pemda untuk meningkatkan nilai ekspornya, guna menguatkan cadangan devisa Indonesia. Peningkatan nilai ekspor diyakini akan terjadi surplus terhadap neraca perdagangan Indonesia.
“Saya berharap Pemda-Pemda menggeliatkan nilai ekspor sebagai sumbangsihnya kepada negara untuk meningkatkan neraca perdangangan,” ujar Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjabar) periode 2001-2005 dan 2011-2016 itu, di Jakarta, pada Senin (10/9/2018)
Usman mencontohkan Pemprov Jambi memiliki cadangan batubara untuk meningkatkan nilai ekspornya. Namun diakuinya saat ini nilai ekspor batubara di Jambi, tidak mencapai 2 juta ton/bulan. Persoalannya, bagaimana Pemda Jambi mampu menggenjot agar eskpor batubara mencapai 6juta ton/bulan. Apalagi saat ini, nilai jual batubara cukup menjanjikan menyusul menguatnya dolar Amerika Serikat terhadap rupiah yang menyentuh hingga Rp15.000 perdolar.
“Harus ada kajian dan analisa dari pihak pemerintah dan mencarikan solusi agar terjadi peningkatan ekspor mampu mencapai 6juta ton/bulan, “ ujarnya.
Usman menilai, distribusi baturabara di Jambi menggunakan jalur transportasi darat dianggap masih kurang efektif. Untuk memperlancar arus angkutan batubara, Pemprov Jambi harus segera mengubah ke jalur transportasi air, yakni jalur sungai.
“Transpotasi air lebih efektif, karena memiliki daya volume angkutan lebih banyak jika dibandingkan transportasi darat. Ini salah satu upaya mempelancar angkutan batubara supaya meningkat 5 hingga 6 juta ton ekspornya perbulan,” katanya.
Usman mengatakan meski ada kendala, pihak provinsi harus cepat bergerak menyikapinya.“Jika kendalanya masalah anggaran untuk normalisasi kedangkalan sungai, Pemda bisa menyampaikan kementrian PUPR RI maupun ke presiden langsung,” kata Ketua HKTI Jambi itu.
Usman mengatakan dengan meningkatnya nilai ekspor batubara tersebut, secara tidak langsung rupiah akan lebih banyak beredar di daerah, sehingga pasar dan ekonomi rakyat di daerah lebih menggeliat.
“Pemda Jambi harus menangkap peluang tersebut, karena harganya saat ini cukup menjanjikan. Satu-satunya untuk di Jambi ya batubara. Sawit harganya jauh dari yang diinginkan, rempah yang kita harapkan belum muncul,” kata Usman yang juga mantan staf khusus Menteri Negara/Kepala Bappenas Paskah Suzetta itu.