SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Musim Mas Group, salah satu perusahaan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia memfasilitasi penyerahan kredit RSPO secara simbolis kepada petani sawit swadaya senilai Rp20.318.319.713. Hal tersebut disampaikan dalam acara media workshop yamg di selenggarakan di Jakarta, Kamis (23/11/2023).
Musim Mas menjembatani penjualan kredit tersebut kepada mitra perusahaan melalui RSPO PalmTrace, sebuah platform yang menghubungkan penjual dan pembeli minyak kelapa sawit tersertifikasi RSPO yang dapat dilacak.
Para petani swadaya tersebut merupakan peserta program Training for Smallholders Musim Mas dan telah berhasil mendapatkan sertifikasi RSPO. Sebanyak 4.586 petani
swadaya dengan cakupan lahan seluas 11.011,43 hektar tersebut juga tergabung di dalam enam Asosiasi Pekebun Sawit Inisiasi Musim Mas yang berlokasi di Sumatera Utara, Riau dan Kalimantan.
Jika digabungkan, total penjualan RSPO Kredit sejak 2020 adalah sebesar Rp39 Milyar, dan tahun ini merupakan penjualan tertinggi (Rp1,47 M tahun 2020, Rp.6,24 M tahun 2021, dan Rp. 10,98 M tahun 2022).
Menurut Mahatma Windrawan, Deputi Direktur untuk Transformasi, RSPO, mengungkapkan, jumlah petani swadaya tersertifikasi naik setiap tahun, yang membuktikan semangat industri kelapa sawit untuk menjadi lebih berkelanjutan.
“Akhir tahun 2022 saja, jumlah petani swadaya yang telah tersertifikasi RSPO sebanyak 15.485 petani, yang mencakup lahan seluas 35.706 hektar, di mana hampir sepertiga dari petani tersebut adalah petani yang dibina dan didampingi oleh Musim Mas”, ungkap Windrawan
Ketua Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Labuhanbatu, Sumatera Utara, Syahrianto, menyampaikan program pelatihan swadaya Musim Mas sangat menerapkan praktik berkebun yang baik dan benar.
“Program pelatihan petani swadaya Musim Mas mengharuskan kami untuk benar-benar menerapkan praktik-praktik berkebun yang baik dan benar. Tidak mudah, namun setelah dijalani, memberikan hasil panen yang lebih banyak dan bagus. Kami juga didorong untuk mengikuti program sertifikasi RSPO, sehingga kami bisa mendapat kredit RSPO ini,”ujar Syahrianto
Sejalan dengan hal tersebut, Rudman Simanjuntak, Independent Smallholders Manager, Musim Mas Group menambahkan, petani swadaya adalah kunci untuk industri kelapa sawit di Indonesia yang berkelanjutan. Sehingga, pemberdayaan petani menjadi prioritas.
“Bagi kami, petani swadaya adalah kunci untuk industri kelapa sawit di Indonesia yang berkelanjutan, sehingga pemberdayaan petani menjadi prioritas kami untuk ke depannya. Bila para petani swadaya kelapa sawit dapat menerapkan praktik-praktik perkebunan yang berkelanjutan, ditambah dengan sertifikasi, maka kami percaya industri kelapa sawit Indonesia bisa lebih bersaing di pasar global,”tambah Rudman
Untuk diketahui, Musim Mas telah menjalankan Program Pemberdayaan Petani Swadaya sejak tahun 2015.Saat ini, program pemberdayaan melalui pelatihan untuk petani tersebut memiliki dua pendekatan, yaitu Training for Smallholders yaitu program pelatihan petani secara langsung, dan Training for Trainers: Smallholders Hub yaitu program pelatihan untuk Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), yang akan diteruskan kepada petani swadaya di masing-masing lokasi.
Program ini telah melibatkan lebih dari 42.900 petani swadaya, dan dijalankan di enam provinsi di Indonesia. Melalui komitmennya yang kuat terhadap dampak dan perubahan positif pada petani swadaya, Musim Mas Group dan Gabungan Asosiasi Pekebun Sawit Inisiasi Musim Mas (GAPSIMA) dianugerahi penghargaan Smallholders Impact Program dalam RSPO Excellence Awards tahun 2022 dan 2023.
(ANTON)