SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung langkah Presiden Joko Widodo yang menghentikan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Pemberhentian PPKM ini sudah berlaku mulai tanggal 30 Desember 2022 dan tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 50 dan 51 Tahun 2022 yang sebelumnya pemerintah kaji selama 10 bulan.
“Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pemerintah atas kerja keras, langkah dan kebijakan yang cepat dan tepat dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun lebih. Pemerintah terbukti mampu memberikan perlindungan terhadap seluruh warga negara Indonesia, sebagai bagian dari pemenuhan hak-hak konstitusional seluruh warga negara Indonesia,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Minggu (1/1/2023).
Bamsoet menjelaskan alasan pemerintah mencabut PPKM karena sudah terkendalinya pandemi COVID-19. Data kasus harian COVID-19 per 27 Desember 2022 juga menunjukkan terdapat 1,7 per 1 juta penduduk per harinya.
Sementara,untuk positivity rate berada di angka 3,35 persen, tingkat perawatan rumah sakit atau BOR berada di 4,79 persen, dan angka kematian di angka 2,39 persen.
Alasan pencabutan PPKM juga didasari dengan tingginya cakupan imunitas penduduk. Diketahui, Jokowi menyebutkan kekebalan imunitas penduduk RI berada di angka 98,5 persen. Dari angka tersebut, kekebalan imunitas penduduk secara komunitas sudah sangat tinggi. Termasuk jumlah vaksinasi yang telah mencapai angka 44.525.478 dosis.
“Secara khusus kita perlu menyampaikan apresiasi kepada Satuan Tugas Penanganan Covid-19, para tenaga kesehatan dan relawan, jajaran Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia serta pihak lainnya yang telah berkontribusi dalam upaya pengendalian dan penanganan Covid-19 di Tanah Air,” kata Bamsoet.
Ia menambahkan apresiasi juga patut diberikan kepada seluruh entitas masyarakat Indonesia yang telah bergotong-royong membantu penanganan pandemi COVID-19 melalui gerakan solidaritas, kepedulian sosial, baik secara individu maupun kelompok.
Menurutnya, sudah sepatutnya seluruh elemen bangsa bangga memiliki nilai-nilai Indonesia, memiliki pondasi nilai-nilai moral dan jatidiri bangsa yang kokoh, sehingga berbagai permasalahan bangsa dapat dihadapi dengan penuh optimisme dan kekuatan kebersamaan.
“Saat perusahaan-perusahaan, kampus-kampus, organisasi massa dan profesi, komunitas-komunitas masyarakat hingga relawan-relawan individu bersinergi dan berkolaborasi mendukung upaya pemerintah dalam memerangi COVID-19, kita semua merasakan betapa kuatnya jati diri bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lainnya,” pungkas Bamsoet. (wwa)