SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Pasar mobil listrik Indonesia sekarang vibes-nya udah beda. Dulu EV itu citra “mainannya kaum sultan”, sekarang harganya makin turun sampai ada yang masuk kategori Rp100–200 jutaan. Nggak semua benar-benar seratus jutaan, sih, tapi cukup buat bikin banyak orang mikir, “Eh… kayaknya bisa nih pindah ke listrik.”
6 Mobil Listrik “Rp100 Jutaan” yang Lagi Happening
1. BYD Atto 1 / Seagull
Harga yang banyak dibicarakan: mulai ±Rp195 juta.
Desainnya imut tapi futuristik, jarak tempuh sekitar 300 km, fitur lengkap ala mobil mahal. Cocok buat first-time EV user yang pengin tampil ‘tech savvy’ tanpa trauma dompet.
2. Wuling Air EV Lite
Masuk kategori Rp100–200 jutaan dengan range 200–300 km.
Ukurannya mini, lincah, dan interiornya bikin berasa naik gadget raksasa. Idaman pengguna kota yang tiap hari harus ngelawan macet sambil tetap gaya.
3. Seres E1 (DFSK)
Varian B-Type sekitar Rp189 juta dengan jarak tempuh sekitar 180 km.
Bentuknya compact, fungsional, dan no drama buat dipakai kerja, ke minimarket, atau jemput pacar—asal nggak tinggal terlalu jauh.
4. VinFast VF 3
Harga yang lagi rame: mulai Rp152 juta.
Desainnya unik dan anti-mainstream. Cocok buat yang suka beda dari para pemilik EV lain biar parkiran komplek makin rame variannya.
5. Honri Boma EV
Berada di kisaran Rp199 juta.
Brand-nya belum terlalu dikenal, tapi justru itu selling point: anti pasaran, anti template. Mobilnya kecil, lincah, dan cocok buat anak muda yang pengin EV tapi nggak mau ikut arus.
6. DFSK Mini EV
Sering disebut sebagai EV paling terjangkau di banyak list.
Super kecil, super gesit, dan super cocok buat muter-muter kota. Yang penting: parkir jadi nggak bikin stress.
Catatan Biar Nggak Salah Paham
- Istilah “mulai Rp100 jutaan” biasanya merujuk ke varian paling basic atau promo.
- Harga beda-beda tergantung lokasi dan dealer (juga tergantung negosiasi skill Anda).
- Range baterai berbeda, jadi pastikan sesuai gaya hidup: pekerja kantoran, petualang, atau cuma “nongkrong beroda empat”.
Kenapa Banyak yang Mulai Kepikiran EV?
- Biaya operasional jauh lebih murah.
- Desainnya kekinian, bikin yang lihat mikir, “Wih, naik EV sekarang ya?”
- Charging station makin banyak, jadi makin no excuse.
- Pilihan makin variatif—nggak cuma itu-itu aja kayak tahun lalu.
Enam mobil listrik ini nunjukin satu hal: EV makin terjangkau dan makin masuk akal buat masyarakat Indonesia. Nggak perlu jadi crazy rich buat masuk dunia listrik; cukup jadi “crazy irit” tapi tetap kekinian.
(Anton)




















































