SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Sebuah perusahaan Reksadana PT Insight Investment beralamat jalan Soedirman Jakarta yang mengelola dana masyarakat beragam produk investasi menggugat Ny Masitoh, istri Haminanto Adi Nugraha selaku pemegang saham di PT tersebut.
Pemicunya adalah Masitoh dianggap telah membuat perusahaan Insight Investemen merugi setelah meminta bantuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengusut adanya kejanggalan atas berkurangnya jumlah saham.
Gugatan jenis perdata untuk Ny Masitoh dilayangkan oleh PT tersebut melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan nomor gugatan : 113/PDT. G/2018/PN Jaksel.
Adapun penyebab Ny Masitoh digugat karena dia meminta OJK selaku regulator ingin menyelamatkan sahamnya yang berkurang dari 60 persen menjadi 18 persen. Masitoh juga mengirim surat ke OJK untuk meminta sekaligus menyelidiki kemungkinan ada tindakan memindahkan sebagian saham miliknya.
“Efek permintaan tersebut ke OJK itu, PT Insight Investment menuding Masitoh telah mencemarkan nama baik perusahaan dan menyebabkan perusahaan itu merugi, “ ujar pengacara Masitoh, Chris Butarbutar di Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Chris mengatakan Masitoh terus melakukan perlawanan untuk mengetahui apa penyebab membuat PT Insight Invesment merugi. Bahkan Masitoh, penasaran bagaimana manipulasi itu terjadi termasuk akal-akalan yang membuat PT Insight Investment merugi.
Kasus perdata yang diperkarakan di PN Jaksel ini diminta terus menjadi perhatian pihak berwenang lainnya. Apalagi OJK telah memberi gagasan agar produk reksadana yang selama ini bentuk pembiayaan keagamaan seperti biaya naik haji dan dana syariah itu juga disalurkan dalam pembiayaan infrastruktur.
“Selaku Regulator, maka OJK menurut informasi kini sedang menyelidiki kemungkinan penyimpangan direksi apabila terjadi manipulasi kinerja, “ ujar Chris.
Sebagaimana diketahui pendiri perusahaan ini adalah Tony Henri Situmorang sekaligus menjadi Presiden Direktur yang meninggal dalam sebuah kecelakaan di tol TB Simatupang tahun lalu.
Dalam sebuah wawancara dengan wartawan Tony mengatakan bahwa kinerja perusahaan hingga tahun 2017 mengalami pertumbuhan mencapai 80 persen, hingga perusahaan sudah mengelola dana investor dalam berbagai bentuk Reksadana sebesar Rp 9 Triliun.(Benk)