SUARAINDONEWS.COM, Bekasi — Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) menggandeng BAKTI Komdigi dan BPPTIK Kominfo untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya bagi penyandang disabilitas dan warga prasejahtera. Melalui program pelatihan yang digelar, kolaborasi ini diharapkan mampu memberdayakan kelompok rentan agar mampu bersaing di era digital.
Ketua Umum DNIKS, Dr. A. Effendy Choirie, menegaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar kegiatan teknis, tetapi bagian dari agenda besar peningkatan kesejahteraan sosial.
“Kolaborasi DNIKS dan BAKTI Komdigi ingin memastikan bahwa TIK, digitalisasi, dan penggunaan artificial intelligence bukan hanya dinikmati segelintir orang, tetapi juga memberdayakan kelompok rentan,” ujar Effendy Choirie usai membuka Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Bagi Prasejahtera Inklusif 2025 di BPPTIK Kementerian Kominfo, Kabupaten Bekasi, Rabu (19/11/2025).
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Sekjen DNIKS Dr. H. Sudarto, Wakil Ketua Umum DNIKS Rudi Andries, Ketua Pelaksana Kegiatan RA. Loretta Kartikasari, Ketua Bidang Digitalisasi DNIKS Agus Eko Cahyono, dan Wasekjen DNIKS RM. Sentot Djaninto Modjo. Dari pihak BAKTI Komdigi, hadir Kepala BPPTIK Kominfo Hamdani Pratama, Direktur Layanan TIK Masyarakat & Pemerintah Dr. Yulis Widyo Marfiah, serta Kadiv Layanan TI Pemerintah Suharyoto.
Effendy Choirie, atau yang akrab disapa Gus Choi, menegaskan bahwa DNIKS terus mendorong kemandirian kelompok rentan.
“Kita ingin mengubah paradigma lama bahwa disabilitas dan keluarga miskin itu bergantung pada bantuan. DNIKS berdiri untuk mendorong kemandirian dan kesempatan yang setara,” tegasnya.
Ia menyoroti masih adanya lebih dari 22 juta penyandang disabilitas yang belum mendapat perhatian memadai. Karena itu, DNIKS berharap kerja sama dengan BAKTI Komdigi terus diperluas hingga ke seluruh daerah.
DNIKS juga mendorong pemerintah mempercepat kebijakan afirmatif, memperkuat anggaran pemberdayaan, menegakkan kuota kerja untuk disabilitas, serta menggandeng dunia usaha dan filantropi.
“Pemerintahan Prabowo Subianto sudah on the track dalam pemberantasan kemiskinan. Karena itu kita harus dukung program ASTA CITA,” tambahnya.
Menurut Gus Choi, pelatihan ini menjadi ruang pemerataan kesempatan pendidikan dan peningkatan kualitas SDM bagi seluruh warga.
BAKTI Komdigi: Tingkatkan Kualitas SDM Menuju Indonesia Emas 2045
Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informasi Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Komdigi, Dr. Yulis Widyo Marfiah, menyatakan bahwa pelatihan TIK ini merupakan langkah nyata mendukung visi Presiden Prabowo Subianto tentang SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045.
“Fokusnya adalah peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, sains, teknologi, serta pemberdayaan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas,” jelasnya.
Yulis menambahkan, pelatihan ini menjadi solusi untuk mengatasi kesenjangan digital yang masih dirasakan warga prasejahtera, perempuan rentan, dan penyandang disabilitas. Program ini juga memanfaatkan infrastruktur BAKTI seperti akses internet, BTS wilayah 3T, Palapa Ring, dan satelit SATRIA.
Tak hanya melatih literasi digital dasar, program ini juga diarahkan untuk mencetak wirausaha digital dan kreator digital, sehingga memberikan nilai tambah sosial dan ekonomi bagi peserta.
“Kami berharap pelatihan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan keterampilan, membuka peluang usaha, dan memperkuat kemandirian di era digital dengan prinsip inklusif dan berkelanjutan,” pungkas Yulis.
(Anton)




















































