SUARAINDONEWS.COM, Jakarta — Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, resmi menutup kegiatan orientasi dan menyerahkan Surat Keputusan (SK) penempatan kepada 310 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian P2MI. Acara yang digelar di Jakarta ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri P2MI Christina Aryani dan Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad.
Dalam sambutannya, Menteri Karding menegaskan bahwa ASN atau PNS bukanlah penguasa, melainkan pelayan masyarakat. Ia menekankan bahwa seluruh ASN digaji oleh negara melalui pajak rakyat, sehingga harus menjalankan tugasnya dengan sepenuh hati dan penuh tanggung jawab.
“PNS itu bukan raja kecil. Kita digaji oleh negara dari keringat rakyat. Maka, kita harus sadar bahwa keberadaan kita adalah untuk melayani, membantu, dan memfasilitasi masyarakat,” tegas Menteri Karding.
Ia juga menyoroti pentingnya kesiapan CPNS untuk ditempatkan di seluruh penjuru Indonesia dan dedikasi penuh terhadap tugas, khususnya dalam memberikan perlindungan kepada para pekerja migran.
“Orang yang kita layani meninggalkan keluarganya demi penghidupan yang lebih baik. Kalau kita main-main dalam bekerja, maka kita berbuat zalim,” tambahnya.
Wakil Menteri P2MI Christina Aryani turut memberikan pesan tegas kepada para CPNS agar menjaga integritas, menjauhi korupsi, dan bijak bermedia sosial. Ia mengingatkan bahwa sebagai generasi muda, CPNS harus sadar akan jejak digital yang bisa berdampak terhadap karier dan nama baik instansi.
“Integritas adalah modal utama menghadapi tantangan ke depan. Selain itu, sikap bijak dalam bermedsos juga penting agar tidak menjadi bumerang,” ujar Wamen Christina.
Ia juga mengapresiasi pesan moral dari Raffi Ahmad mengenai pentingnya berbakti kepada orang tua, khususnya kepada ibu, sebagai bentuk syukur dan penghormatan.
Sementara itu, Raffi Ahmad yang hadir sebagai Utusan Khusus Presiden, memberikan wejangan bernuansa motivatif kepada para CPNS. Ia menekankan pentingnya adab dan karakter dalam bekerja di lingkungan pemerintahan.
“Ilmu pendidikan itu penting, tapi yang lebih penting adalah ilmu kehidupan. Adab nomor satu. Harus sopan, jujur, inovatif, dan cepat beradaptasi,” pesannya.
Raffi juga menekankan agar para CPNS menjadi wajah baik bangsa dan tidak mencoreng nama negara, terutama di era digital yang penuh sorotan publik.
“Jangan bikin malu negara, jangan bikin malu keluarga, dan jangan bikin malu diri sendiri,” tandasnya.
Penutupan orientasi ini menjadi langkah awal bagi 310 CPNS KemenP2MI yang akan segera bertugas di kantor pusat maupun di unit pelaksana teknis seperti BP3MI di berbagai daerah. Seluruh arahan dari para pejabat negara menjadi bekal penting dalam membentuk karakter ASN yang tangguh, berintegritas, dan siap melayani pekerja migran Indonesia dengan sepenuh hati.
(Anton)