Lounge PMI: Lebih dari Sekadar Tempat Singgah
Dalam sambutannya, Menteri Karding menegaskan bahwa lounge di Bandara NTB tidak hanya berfungsi sebagai tempat singgah bagi pekerja migran, tetapi juga sebagai pusat informasi yang lengkap. “Lounge ini harus jadi lebih dari sekadar tempat peristirahatan. Kami ingin agar lounge ini menjadi pusat informasi seputar pekerja migran Indonesia, mulai dari keberangkatan, kepulangan, hingga pelindungan mereka,” ujar Karding.
Peningkatan Pelayanan untuk Pekerja Migran
Selain itu, Menteri Karding juga menekankan pentingnya meningkatkan pelayanan kepada pekerja migran dengan menambah jumlah personel yang ada di lounge. “Pelayanan ini harus lebih personal. Kami ingin mengawal pekerja migran dari pesawat, membantu membawa barang-barang mereka, serta memastikan mereka menuju transportasi yang aman dan resmi,” tambahnya.
Menteri Karding juga mengungkapkan bahwa pekerja migran sering kali menjadi sasaran oknum-oknum yang ingin memeras mereka setelah kembali ke tanah air. “Selama ini, banyak aduan yang kami terima. Pekerja migran sering diperas dengan cara menawarkan transportasi atau jasa lainnya dengan biaya yang sangat tinggi. Mereka ini sudah berjuang untuk keluarga, jangan sampai setelah pulang, mereka justru jadi korban pemerasan,” tegas Karding.
Komitmen untuk Melindungi Pekerja Migran
Menteri Karding mengungkapkan bahwa untuk mengatasi masalah ini, pihaknya akan memperkuat personel di setiap lounge PMI di bandara, terutama yang melayani pekerja migran. “Jangan pernah bilang pekerja migran itu pahlawan kalau mereka masih saja diperas. Kami akan memastikan setiap lounge PMI memiliki pekerja yang memiliki hati dan benar-benar peduli dengan nasib para pekerja migran,” ujarnya.
Kerja Sama dan Harapan untuk Pengoptimalan Lounge
Menteri Karding juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah daerah dan fasilitas yang diberikan oleh Kementerian BUMN untuk mewujudkan lounge PMI di Bandara Bizam. Ia berharap, dengan adanya lounge ini, layanan serupa dapat diterapkan di bandara internasional lainnya di seluruh Indonesia. “Saya berharap lounge ini tidak hanya ada di NTB, tetapi juga di seluruh bandara internasional di Indonesia. Kami ingin hak-hak pekerja migran tetap terlindungi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” harapnya.
Rangkaian Migrants Day 2024 Dimulai
Sebagai penutup, Menteri Karding menyatakan bahwa peresmian lounge PMI dan rangkaian Migrants Day 2024 adalah langkah awal yang penting untuk terus memperjuangkan kesejahteraan dan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia. “Dengan Rahmat Allah subhanahu wa ta’ala, saya nyatakan, Lounge PMI di Bandara NTB resmi dibuka dan rangkaian Migrants Day 2024 dimulai,” pungkas Karding.
Dengan adanya lounge ini, diharapkan pekerja migran Indonesia mendapatkan perhatian lebih dan bisa mengakses informasi serta layanan yang lebih baik saat mereka tiba kembali ke tanah air.
(Anton)