SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, mengatakan kurang lebih terdapat 24.000 anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19. Untuk itu, dirinya mengimbau pemerintah daerah (Pemda) untuk mempercepat pendataan anak yang kehilangan orang tuanya akibat pandemi COVID-19.
Hal itu disampaikan Mensos Risma melalui keterangan tertulis, Selasa (2/11/2021).
“Agar mereka tetap semangat, mereka bisa bersekolah, karena mereka akan menerima bantuan sosial untuk mereka bisa sekolah,” ujar mensos.
Namun, kata mensos, angka tersebut masih perlu verifikasi lebih lanjut.
Menurutnya, Kementerian Sosial (Kemensos) mengupayakan adanya anggaran untuk memberikan bantuan kepada mereka. Pentingnya membangkitkan semangat anak yang kehilangan orang tuanya akibat pandemi COVID-19 untuk menjalani kehidupan lebih lanjut, termasuk pendidikan.
Ia mengatakan setelah anak mengalami syok akibat kehilangan orang tua tersebut, dibutuhkan terapi dan layanan dukungan psikososial sehingga mereka dapat kembali bangkit.
“Yang saya pelajari, terutama yang masih sekolah itu syok sekali, karena mereka memikirkan masih bisa sekolah atau tidak,” ujar Mensos Risma.
Ia mengatakan kebutuhan untuk membangkitkan semangat anak-anak tersebut bisa sampai 50 persen, dibandingkan dengan kebutuhan lainnya.
Jika anak mengalami syok, katanya, akan sulit berkembang saat dewasa untuk mengoptimalisasi kapasitas dan kemampuan mereka.
Selain itu, Mensos Risma berterima kasih atas dukungan layanan psikososial yang dilakukan para anggota Polri di seluruh Indonesia untuk anak-anak, remaja, hingga penyandang disabilitas yang terdampak COVID-19.
“Itu menurut saya yang penting, karena itu saya terima kasih kepada jajaran kepolisian yang bergerak di seluruh Indonesia untuk menyikapi ini,” tutupnya. (Akhirudin)