SUARAINDONEWS.COM, Bali-Upaya antisipasi untuk menghindari jatuhnya korban jiwa akibat bencana alam harus dijalankan. Hal tersebut disampaikan Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melalui keterangan tertulisnya, saat mengunjungi korban gempa di Rumah Sakit Umum Bangli dan di Desa Trunyan, Kabupaten Bangli, serta Desa Ban, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, Senin (18/10/2021).
“Bukan hanya untuk melihat kondisi itu, tapi memetakan bagaimana untuk antisipasi supaya tidak ada korban,” ujar Mensos Risma.
Menurut Mensos Risma, pihaknya telah berdiskusi dengan warga Desa Trunyan terkait permintaan mereka untuk pengadaan kapal demi membantu evakuasi jika kembali terjadi longsor dan menutup akses jalan keluar masuk desa. Dia memastikan Kementerian Sosial (Kemensos) akan membantu untuk perahu dan tenda bagi tempat pengungsian aman jika terjadi hujan atau bencana lain dengan lokasi yang dipilih oleh pemerintah desa.
“Kalau logistik sudah kami siapkan, kalau hari ini, saat ini, mereka sudah tidak ada masalah. Cuma kan justru kami yang harus siapkan antisipasinya supaya tidak ada terjadi lagi korban,” ujar Mensos Risma.
Saat ditemui, Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Trunyan I Made Warjaya mengatakan bahwa masyarakat terdampak sudah dievakuasi ke wilayah lain di desa dan yang terluka telah dibawa ke rumah sakit.
Namun, kata Warjaya, masih terdapat masalah dengan tertutupnya akses jalan darat desa yang berada di tepian Danau Batur itu akibat longsor yang terjadi pada Sabtu (16/10/2021).
“Memang dari pemerintah telah melakukan berbagai usaha, termasuk juga membawa alat berat, tapi masih terkendala situasi medan yang berat,” kata Warjaya.
Dalam kunjungan tersebut Kemensos juga menyalurkan bantuan berupa paket makanan anak, selimut, kasur, tenda gulung dan lain sebagainya dengan total bantuan logistik bernilai senilai Rp248.189.122
Dalam kunjungan tersebut, Mensos Risma juga menyerahkan santunan ahli waris untuk dua orang korban meninggal di Bangli, masing-masing Rp15.000.000 dan luka berat tiga orang, masing-masing Rp5.000.000.
Santunan ahli waris untuk satu orang korban meninggal di Kabupaten Karangasem Rp15.000.000, santunan luka berat tiga orang, masing-masing Rp5.000.000 dan santunan luka ringan tiga orang masing-masing Rp6.000.000.
Total nilai santunan di kedua daerah itu sejumlah Rp81.000.000. Dengan demikian total bantuan Kemensos, baik berupa bantuan logistik maupun santunan sejumlah Rp329.189.122.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali I Made Rentin menyampaikan kerugian material akibat gempa di Kabupaten Karangasem yang bermagnitudo 4,8 pada Sabtu (16/10/2021) diperkirakan sejumlah Rp991,5 juta atau mencapai hampir Rp1 miliar.(RB)