SUARAINDONEWS.COM, Makassar – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki memotivasi mahasiswa menjadi wirausaha muda dengan menggandeng sejumlah perguruan tinggi salah satunya Universitas Hasanuddin Makassar.
Langkah itu untuk meningkatkan rasio wirausaha muda terutama dari kalangan mahasiswa atau milenial di Makassar, Sulawesi Selatan.
“Kami memang bekerja sama dengan kampus Unhas untuk mencetak entrepreneur-entrepreneur muda dari kalangan mahasiswa atau perguruan tinggi demi menambah persentase kewirausahaan nasional. Kita butuh sekitar satu juta wirausaha baru, dan kita ingin itu dari kalangan kampus,” kata Teten Masduki di Ballroom Hotel Unhas Makassar, Sulsel, Kamis (19/10/2023) kemarin.
Teten menyampaikan untuk memotivasi mahasiswa dalam Dialog Entrepreneur Hub dengan tema Wirausaha Mudah di hotel tersebut, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah regulasi yang memungkinkan semakin mudahnya berwirausaha.
Dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirusahaan Nasional Tahun 2021-2024, kata dia, pemerintah bersama swasta, akademisi dan multi-pihak dapat bersama mendukung pengembangan ekosistem kewirausahaan.
Dalam Perpres tersebut disebutkan pemerintah menargetkan rasio kewirausahaan nasional sebesar 3,95 persen dan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4 persen pada tahun 2024. Guna mempercepat realisasi itu KemenKopUKM menggandeng banyak kampus di Indonesia melalui program Enterpreneur Hub (E-Hub).
Ia menegaskan pemerintah akan memberikan dukungan berupa pendampingan (inkubasi) hingga akses pendanaan bagi wirausahawan muda terutama dari kalangan mahasiswa dengan syarat memiliki ide atau inovasi pengembangan bisnis yang prospektif.
Sejauh ini sudah banyak inkubator bisnis yang siap memberikan pendampingan secara menyeluruh terhadap siapa saja yang memiliki rencana bisnis yang prospektif. Apalagi jika rencana bisnis yang digagasnya dipadukan dengan teknologi informasi.
“Sekarang ini banyak aplikasi, banyak tools yang bisa dimanfaatkan bagi kita yang mau memulai bisnis. Bahkan tidak perlu punya pabrik atau rumah produksi sendiri, dengan ekosistem yang kita bangun seperti rumah produksi bersama atau maklon orang sudah bisa memiliki usaha,” paparnya.
Dirinya, mendorong kampus mulai mengubah pola pikir agar anak didik kian kreatif menciptakan ide bisnis di tengah studi yang dijalani.
Perubahan pola pikir bisa dilakukan dengan memasukkan studi khusus kewirausahaan dalam kurikulum mata kuliahnya. Pada akhirnya, tidak hanya melahirkan sarjana tapi menjadi pabrik enterpreuner.
Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah pada kesempatan itu menambahkan bahwa dari target penambahan 1 juta wirausaha baru di tahun depan, saat ini telah tercapai 593 ribu. Pihaknya optimistis di sisa waktu yang ada target akan terpenuhi.
“Beberapa wirausahawan muda dari Unhas yang terpilih, nanti mereka akan kita undang untuk melakukan business matching atau financial matching. Nanti kita minta mereka mempresentasikan bisnis plan jadi di hadapan para calon mitra atau investor,” kata Siti menambahkan.
Sementara Rektor Unhas Jamaluddin Jompa mengemukakan, pihaknya menyambut baik inisiatif KemenKopUKM yang menjadikan Kampus Unhas sebagai salah satu inkubator bagi pengembangan model bisnis mahasiswa atau kaum milenial.
“Kami mewajibkan di prodi ekonomi untuk ada kewirausahaan, kami juga memiliki direktorat inkubator teknologi dan kewirausahaan. Selain itu kami juga memiliki ‘science technopark’ untuk memastikan proses-proses inovasi yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa,” tutur Jamaluddin menekankan. (ANT/MA)