SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Suasana jumpa pers di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025), mendadak berubah jadi drama komedi politik. Pasalnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno blak-blakan mengaku… ngantuk saat ditanya wartawan soal kasus meninggalnya RY (4), balita asal Sukabumi, Jawa Barat, akibat infeksi cacing.
Awalnya, jawaban Pratikno masih standar ala pejabat: diplomatis, singkat, dan penuh “oper-operan tanggung jawab”.
“Mungkin anu ya, Kemenkes yang mengawal cukup detail,” ucapnya dengan wajah serius.
Namun, ketika wartawan menggempur dengan pertanyaan lanjutan, tiba-tiba suasana berubah. Alih-alih memberikan penjelasan panjang lebar, Pratikno malah jujur setengah bercanda:
“Detailnya nanti di Kemenkes ya. Kamu enggak tahu saya ini agak ngantuk dikit ya,” katanya sambil tertawa dan menunjuk dirinya sendiri.
Momen ini sontak membuat wartawan di lokasi bengong, antara mau ketawa atau ngetik berita serius.
Ngantuk Level Menteri
Menurut pengakuannya, Pratikno baru saja menghadiri Rapat Tingkat Menteri tentang percepatan penanganan pascabencana erupsi Gunung Lewotobi. Wajar saja, energi terkuras. Tapi tetap saja, pengakuan ngantuk di depan kamera bak “plot twist” yang jarang terdengar dari pejabat tinggi negara.
Netizen pun langsung menyerbu medsos. Ada yang nyinyir, ada yang ngakak:
- “Waduh, kalau rapat kabinet sampai bikin ngantuk, jangan-jangan bahasannya lebih panjang dari serial India,” tulis seorang pengguna X.
- “Menteri kok ngantuk pas ditanya kasus serius? Ini breaking news banget,” sahut yang lain.
Cacingan vs Ngantuk
Kasus balita RY sendiri menambah sorotan publik terhadap isu kesehatan masyarakat. Tapi jawaban Pratikno justru menambah warna baru: publik kini bukan hanya membicarakan soal cacingan, tapi juga ngantukan.
Dua-duanya sama-sama masalah kesehatan, bedanya satu di tubuh rakyat kecil, satunya di tubuh pejabat negara.
Entah disengaja atau tidak, pernyataan Pratikno ini berhasil “menghipnotis” publik. Dari kasus serius soal gizi dan sanitasi, berita malah bergeser jadi soal pejabat yang jujur mengaku butuh… tidur siang.
Satu pelajaran bisa diambil: ternyata bukan cuma rakyat biasa yang bisa ngantuk saat jam kerja, tapi juga menteri. Bedanya, kalau rakyat biasa ditegur bos, kalau menteri… jadi headline nasional.
(Anton)