SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Bali, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), menekankan pentingnya digitalisasi dan optimasi layanan kebandarudaraan dalam rapat koordinasi (rakor) yang digelar di Hotel Novotel, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kamis (23/01/2025). Langkah ini dianggap sebagai kunci untuk menciptakan konektivitas udara yang efisien, modern, dan ramah pengguna.
Digitalisasi dan AOCC Jadi Prioritas
Dalam pidatonya, Menko AHY menggarisbawahi perlunya penerapan Airport Operator Control Center (AOCC) di bandara-bandara utama, seperti Bandara Soekarno-Hatta dan I Gusti Ngurah Rai, untuk meningkatkan efisiensi operasional.
“Digitalisasi manajemen bandara menjadi prioritas. Kita sudah mulai dengan inovasi seperti Reporting System of Airport Slot Time and Traffic Analyzer (RASTY), yang memungkinkan pemantauan slot waktu bandara secara real-time,” jelasnya.
Teknologi ini, lanjut AHY, tidak hanya mengurangi potensi kesalahan manusia (human error), tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih baik bagi penumpang melalui e-ticketing, autogate berbasis pengenalan wajah, serta sistem informasi real-time.
Peningkatan Infrastruktur dan Aksesibilitas
Selain digitalisasi, AHY juga menyoroti tantangan infrastruktur bandara. Ia mendorong peningkatan kapasitas terminal, perpanjangan runway, dan perbaikan desain interior-eksterior bandara agar lebih nyaman dan modern. Namun, aksesibilitas menuju bandara masih menjadi perhatian utama, terutama akibat dominasi kendaraan pribadi yang menyebabkan kemacetan.
“Kita butuh moda transportasi yang lebih efisien, terintegrasi, dan terjangkau bagi masyarakat,” tambahnya.
Capaian Positif Bandara Nasional
Dalam rakor tersebut, Menko AHY memaparkan kemajuan kinerja bandara nasional. Bandara Soekarno-Hatta berhasil naik ke peringkat 28 dunia menurut Skytrax 2024, melonjak 15 peringkat dibandingkan tahun sebelumnya. Bandara Ngurah Rai juga menunjukkan tren positif dengan naik ke peringkat 74 dunia.
Kajian INACA 2023 menunjukkan bahwa sektor penerbangan menyumbang Rp1.002 triliun (4,6% PDB). Dengan optimasi layanan kebandarudaraan, kontribusi ini diproyeksikan meningkat hingga Rp1.902 triliun.
“Optimasi layanan bandara akan menjadi penggerak ekonomi. Kerja sama lintas kementerian dan lembaga sangat penting untuk mewujudkan target ini,” ujar AHY.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Rakor ini dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi, termasuk Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Wakil Menteri Perhubungan Suntana, hingga Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya. Diskusi fokus pada implementasi strategi optimasi layanan bandara untuk mendukung konektivitas udara nasional dan daya saing global.
Langkah yang diinisiasi Menko AHY ini diharapkan mampu mengakselerasi transformasi sektor penerbangan Indonesia, sekaligus mendukung agenda pembangunan nasional yang tercantum dalam RPJMN 2025-2029.
(Anton)