SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Menkes Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat mengetahui ciri-ciri varian Omicron agar bisa turut melakukan pencegahan. Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat.
“Nanti kita akan melihat dalam waktu yang singkat kenaikan jumlah kasus yang cukup tinggi. Ciri-ciri selanjutnya dari varian Omicron adalah tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikinm, Kamis (27/1/2022).
Begitupun tingkat keparahannya juga lebih rendah. Sehingga, lanjut Menkes Budi pasien yang masuk ke rumah sakit lebih sedikit daripada pasien yang melaksanakan isolasi mandiri (Isoman).
Menkes Budi mengatakan jika pihaknya mengambil langkah yang sedikit berbeda saat menghadapi kasus COVID-19 akibat varian Omicron, dibandingkan ketika menghadapi varian Delta.
Gelombang Delta dikatakannya memiliki tingkat keparahan tinggi sehingga pemerintah harus mempersiapkan rumah sakit (RS) dengan banyak tempat tidur. Sedangkan Omicron ini yang tinggi adalah penularannya tapi keparahannya rendah.
“Sebagian besar kasus Omicron adalah orang yang gejala (OTG) atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan. Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,” kata Menkes Budi.
Pemerintah pun saat ini telah menyiapkan tempat tidur perawatan di RS sebanyak 70.641 tempat tidur. Kapasitas tempat tidur secara nasional berjumlah 120 ribu hingga 130 ribu.
Total pasien yang sudah terkonfirmasi Omicron sampai tanggal 26 Januari 2022 berjumlah 1.988 orang. Dari jumlah itu yang sudah sembuh atau selesai dirawat berjumlah 765 orang.
Total pasien pernah dirawat sejak awal kasus Omicron pada Desember 2021 sebanyak 854 pasien dengan rincian pasien asimtomatik 461, gejala jaringan 334 pasien, serta gejala sedang dan berat 59 pasien.
“Sebenarnya yang perlu masuk RS adalah pasien yang 59 itu. Yang perlu dirawat hanya kalau dia perlu di treatment oksigen,” tutur Menkes Budi.
Ia berpesan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati. Selalu patuhi protokol kesehatan seperti mengggunakan masker, hindari kerumunan karena penularan akan semakin tinggi.
“Kalau bisa kerja di rumah, di rumah saja, tidak usah pergi kemana-mana karena risiko tertularnya sedang tinggi. Tapi kalau pun tertular tidak usah panik yang penting disiplin isolasi sendiri dan minum vitamin, jika ada gejala ringan minum obat,” kata Menkes Budi.
Ia pun menjelaskan bahwa yang perlu ke RS yaitu lanjut usia dan yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan. Menkes Budi meminta agar segera mendapatkan vaksinasi untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi varian baru. (Akhirudin).