SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Acara penandatanganan Nota Kesepahaman antara Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dengan Pemerintah Daerah, Lembaga Pendidikan, Lembaga Kesehatan, dan Lembaga lainnya dilaksanakan, Selasa (17/10/2023) kemarin, berjalan sukses.
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, diwakili Sekretaris Utama (Sestama), Rinardi, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang dibangun. Menurutnya kerja kolaborasi untuk melindungi pekerja migran Indonesia sangatlah dipenting dibangun. Perubahan besar yang dilakukan BP2MI terus melibatkan berbagai pihak.
‘’Sudah tepat kiranya BP2MI menggandeng pemerintah daerah serta lembaga pendidikan dan lembaga lainnya, yang kredibel, bonafide, untuk berkontribusi, bergotong-royong dalam rangka memberikan pelindungan Pekerja Migran Indonesia. Salah satunya melalui dukungan penyiapan kompetensi para Pekerja Migran Indonesia, baik itu kompetensi teknis, dan kemampuan bahasa agar mampu bersaing dan berkompetisi dengan para pekerja migran dari negara-negara lain,’’ ujar Sestama Rinardi, di Aula KH. Abdurrahman Wahid, kantor BP2MI, Jakarta Selatan.
Rinardi juga menyampaikan saat ini BP2MI membentuk Pos Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP4MI) di sejumlah daerah. Sekaligus baru dilaksanakannya pelantikan pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) BP2MI. Selain itu, pelindungan menyeluruh pada pekerja migran Indonesia yang dilakukan BP2MI tidak lain adalah menjalankan perintah Presiden Joko Widodo.
‘’Perubahan besar, pekerjaan untuk melindungi pekerja migran Indonesia dari ujung rambut sampai ujung kaki tidak lain karena BP2MI menjalankan perintah Presiden Jokowi. Bapak, Ibu tadi sudah melihat Command Center inilah fasilitas yang diperuntukkan bagi pekerja migran Indonesia. Keberpihakan pemerintah kepada pekerja migran Indoensia sangat terasa di era ini. Negara benar-benar hadir untuk pekerja migran Indonesia,’’ kata Rinardi.
Tidak hanya itu, Rinardi membeberkan bahwa potret pekerja migran Indonesia disatu sisi, dihadapkan pada realitas penempatan pekerja migran secara ilegal yang hingga hari ini masih marak. BP2MI mengambil posisi untuk terus memerangi praktik sindikasi tersebut, tanpa mau berkompromi.
‘’Dan dalam forum-forum, tidak pernah saya henti sampaikan bahwa mereka ini dapat bergerak leluasa karena dilindungi para oknum. Para korban sindikat ini tentu sangat rawan dari tindak pidana TPPO, mengalami kekerasan, baik kekerasan fisik maupun seksual, gaji yang tidak dibayarkan, eksploitasi waktu kerja, diputuskan secara sepihak, dan bagi ABK tidak sedikit yang mengalami kekerasan di atas kapal yang berujung pada kematian dan dilarungkan di laut,’’ tutur Rinardi.
Sementara itu, Bupati Pesawaran, Dr. H. Dendi Ramadhona yang mewakili Bupati, Wali Kota, dan pimpinan Lembaga Pendidikan menyampaikan terima kasih atas apa yang telah dikerjakan BP2MI sejauh ini. Termasuk dilaksanakannya MoU. Dendi menyebut kehadiran BP2MI sekarang telah memberi manfaat bagi rakyat, terlebih pekerja migran Indonesia.
‘’BP2MI telah berinovasi, sekarang sudah banyak kemajuan di sektor pengaturan tenaga kerja migran Indonesia. Namun begitu kita pemerintah daerah telah mendapat banyak edukasi dan support dari BP2MI. Sejumlah perubahan terjadi. Kita berharap pendampingan sebelum berangkat perlu terus diperkuat BP2MI. Kita juga memiliki kesadaran untuk membangun kemampuan dan skill agar pekerja migran Indonesia kita dapat dibekali. Terima kasih atas kerjasama yang dibangun hari ini,’’ kata Dendi.
Bupati Dendi juga memaparkan terkait situasi dimana pekerja migran Indonesia yang berangkat legal dan tidak legal, jika mereka bermasalah tetap akan dibantu BP2MI. Ini luar biasa, stakeholder yang hadir memberi apresiasi luar biasa pada BP2MI. Dendi senang atas penandatanganan kerjasama ini, semoga semakin bersinergi, pihaknya juga butuh program sosialisasi dari BP2MI.
Untuk diketahui, yang hadir diantaranya, Bupati Pesawaran, Bupati Sabu Raijua, Nikodemus N. Rihi Heke. Bupati Polewali Mandar, H. A. Ibrahim Masdar, Bupati Mukomuko, Sapuan, dan Pj. Bupati Bantaeng, DR. Andi Abu Bakar.
Juga hadir Pj. Bupati Muna Barat, Dr. Bahri, Pj. Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara, Wakil Bupati Penukal Abab Lematang Ilir, Drs. H. Soemarjono. Serta hadir pula Sekda Kabupaten Purwakarta, Norman Nugraha.
Hadir Rektor Universitas Bakti Indonesia Banyuwangi, Rektor Universitas Madura, Direktur Poltekes Kemenkes Riau, Direktur Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang, Direktur Polteknik Madura, Ketua Yayasan Kusuma Cahaya Global, Setda Kabupaten Sinjai, Andi Jefrianto Asapa, Kadisnaker Kabupaten Serang, Diana Ardhianty Utami, dan yang lainnya. (ANTON)