SUARAINDONEWS.COM, Batang-Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menekankan pentingnya persaudaraan dan kerja sama semua kalangan dalam membangun ekonomi umat. Kerja sama dan kolaborasi ini akan mewujudkan ekonomi umat yang makmur dan menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa.
Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat menghadiri Pembukaan Muktamar Rifa’iyah kesepuluh yang diselenggarakan di Gedung Olah Raga Abirawa, Batang, Jawa Tengah, pada Sabtu, (23/9). Hadir pada acara ini Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani, Ketua Umum PP Rifa’iyah KH Mukhlisin Muzarie, dan PJ Bupati Batang Lani Dewi Rejeki.
“Kata kunci keberhasilan adalah kolaborasi, kerja sama, dan persaudaraan. Kita bisa menyelesaikan semua masalah karena bekerja sama,” tegas Mendag Zulkifli Hasan.
Dalam sambutannya, Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, saat ini ekonomi di berbagai negara mengalami kelumpuhan pascapandemi. Sementara di Indonesia, inflasi terkendali dan pertumbuhan ekonomi stabil. Selain itu, neraca dagang Indonesia mengalami surplus pada 2022.
Mendag Zulkifli Hasan mengajak peserta yang hadir terus berjuang untuk negara dan bangsa, serta menjaga persatuan. Selain itu, terus terlibat dalam diskusi produktif dan jangan mudah diadu domba.
“Saya mengajak umat berjuang ke arah yang substansi seperti bagaimana ekonomi kita maju, bagaimana anak-anak kita menguasai ilmu,” ajak Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan juga mengapresiasi kehadiran organisasi Rifa’iyah serta kontribusi KH Ahmad Rifa’i dalam menyebarkan dakwah sekaligus melawan kolonialisme pada masanya.
“Saya hadir di sini atas nama pribadi, juga mewakili pemerintah pusat. Terima kasih kepada rifaiyah, perannya tak terkira,” tambah Mendag Zulkifli Hasan.
Rifa’iyah adalah organisasi keislaman yang didirikan pengikut KH Rifa’i pada 1965. KH Rifa’i sendiri merupakan tokoh pergerakan Islam pada zaman penjajahan Belanda yang lahir sekitar 1786 di Kendal, Jawa Tengah. Selain itu, Ia juga mendirikan sebuah pesantren di Kalisalak sepulang menimba ilmu di tanah suci Mekkah dan Mesir. Perjuangannya melawan kolonial membuat KH Ahmad Rifa’i diasingkan ke Ambon pada 1859.
“Perjuangan Syekh Rifa’i akan terus diingat. Kontribusinya kepada perjuangan, NKRI, pendidikan sungguh luar biasa. Saya ucapkan terima kasih yg sebesar-besarnya,” tutup Mendag Zulkifli Hasan.(EK)