SUARAINDONEWS.COM, Bandarlampung – Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan bahwa melalui program Desa Migran Produktif (Desmigratif) menyediakan layanan pengasuhan bagi anak pekerja migran Indonesia (PMI).
“Untuk membantu para pekerja migran Indonesia ada program pemberdayaan melalui program desa migran produktif di daerah kantong pekerja migran Indonesia,” ujar Ida Fauziyah di Lampung Timur, Senin (18/12/2023).
Ia mengatakan, untuk membantu para pekerja migran Indonesia dalam mengasuh, serta menjaga tumbuh kembang anak-anak mereka yang ada di desa, melalui program Desmigratif terdapat layanan pengasuhan khusus bagi anak pekerja migran.
“Di program Desmigratif ini telah menyediakan layanan komunitas pengasuhan. Yang menitik beratkan adanya kolaborasi dalam mengasuh anak para PMI kepada komunitas, disini komunitas kami ajak ikut bertanggung jawab untuk masa depan anak-anak pekerja migran yang ditinggalkan orang tuanya pergi bekerja keluar negeri,” katanya.
Menurut dia, komunitas di tengah masyarakat itu nantinya akan ikut berkontribusi mencegah adanya anak yang tidak terasuh dengan baik, serta terlantar akibat orang tua yang bekerja sebagai pekerja migran.
“Selain layanan pengasuhan, program Desmigratif ini juga mencakup empat pilar layanan seperti layanan imigrasi, pengembangan usaha produktif, dan koperasi bagi PMI, PMI purna, dan keluarga PMI. Layanan ini semua berbasis di desa,” ucapnya.
Dia menjelaskan hingga saat ini telah ada 503 desa migran produktif di daerah-daerah kantong pekerja migran Indonesia.
“Kita patut bersyukur sampai hari ini sudah ada 503 desa migran produktif. Lalu melalui program ini bisa juga memperluas sosialisasi cara bekerja keluar negeri secara prosedural dan sesuai aturan pemerintah. Beberapa langkahnya antara lain melalui pemaksimalan peran 25 satuan tugas debarkasi serta embarkasi sekaligus memperbanyak desa migran produktif di berbagai daerah yang memiliki banyak pekerja migran,” tambahnya. (ANT/Akhirudin)