SUARAINDONEWS.COM, Tolikara-Anggota MPR RI Willem Wandik kembali menggelar sosialiaasi Empat Pilar MPR di lapangan Merah Putih Karubaga, Tolikara, Papua, Kamis (28/4/2023). Sosialisasi dilaksanakan
bersamaan dengan acara doa ibadah syukuran atas terbentuknya provinsi baru yaitu Provinsi Papua pegunungan.
Willem mangatakan kondisi damai paska pemekaran wilayah Papua sangat sesuai dengan salah satu dari Empar Pilar MPR RI, yakni menjaga persatuan dan NKRI (Bentuk Negara). Tiga pilar lainnya, yaitu Pancasila (sebagai Dasar dan Ideologi Negara), UUD 1945 (Konstitusi Negara), dan Bhineka Tunggal Ika (Semboyan Negara).
“Pemekaran di wilayah Papua tetap mengedepankan wilayah adat di masing-masing provinsi baru yang baru dibentuk, ” kata Willem Wandik.
Anggota DPR dua periode dapil Papua itu menjelaskan pembagian wilayah untuk tiap-tiap provinsi khususnya untuk Provinsi Papua Pegunungan terdiri dari delapan wilayah kabupaten. Yakni Kabupaten Jayawijaya, Tolikara, Mamberamo Tengah, Yalimo, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Lanny Jaya, dan Nduga.
Willem meyakini adanya pemekaran yang menghasilkan provinsi-provinsi baru, akan mempercepat proses pembangunan wilayah yang ada di Tanah Papua. Urusan-urusan terkait birokrasi akan lebih cepat terselesaikan mengingat wilayah geografi Papua yang sangat luas dan bermedan berat.
“Sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat juga akan menjadi lebih cepat, efisien dan efektif sesuai prinsip tata kelola pemerintahan yang baik guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat, memperkuat daya saing daerah dan memperkokoh keutuhan NKRI, ” ujarnya.
Willem menambahkan dengan adanya pemekaran provinsi Papua, dapat mempercepat pemerataan pembangunan, dan kesejahteraan masyarakat, serta mengangkat harkat dan martabat orang asli Papua.
“Sedangkan untuk pemekaran kota dan kabupaten untuk sementara belum dapat dilakukan karena pemerintah masih melakukan moratorium secara nasional, “ kata Willem di sela-sela acara menjawab pertanyaan peserta.
Pada sesi penutup anggota MPR RI dari fraksi demokrat ini pun mengingatkan terpenting adalah bagaimana internal dari provinsi yang baru terbentuk ini menyiapkan sumber daya manusia handal, untuk mengelola sumber daya alam yang ada untuk dikelola secara baik dan benar dengan memperhatikan keberlanjutannya tanpa merusak alam dan tatanan budaya yang ada. (EK/Bams)