SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Pemerintah akan terus berusaha untuk mendorong dan mengimplementasikan strategi nasional pencegahan stunting, salah satunya melalui pilar kedua yaitu memastikan pencegahan stunting serta komunikasi perubahan perilaku.
Hal tersebut dikatakan Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Suryan Widati Muhadjir Effendy, saat Webinar Cegah Stunting: Pencegahan Stunting Melalui Persiapan Calon Pengantin dan Pentingnya Menyusui, yang digelar secara virtual.
“Anak-anak kita kelak akan menjadi penerus estafet pembangunan, oleh karena itu kita harus mampu mencetak generasi yang unggul dan bebas dari stunting. Bisa dilakukan melalui persiapan calon orang tua dengan kondisi gizi yang baik dan tidak anemia,” ujar Suryan, Sabtu (13/11/2021).
Lanjutnya, calon orang tua terutama calon ibu harus memiliki ilmu dan pengetahuan mengenai gizi dan pengasuhan anak agar anak yang dilahirkan bertumbuh dan berkembang dengan sehat dan bahagia.
Namun kata Suryan, apabila dibekali dengan pengetahuan yang memadai, ia berharap ratusan hingga ribuan balita yang kurang gizi dan balita yang mengalami gizi buruk akan tercukupi gizinya.
Angka stunting secara global, Indonesia berada di urutan 115 dari 151 negara di dunia. Sedangkan secara nasional, angka stunting masih di angka 27,7 persen.
Pada saat yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Femmy Kemenko PMK, Eka Kartika Putri, mengatakan ada beberapa hal yang menyebabkan stunting, yaitu perkawinan anak dan ketidaksiapan calon pengantin untuk membina keluarga.
“Maka dari itu kami melakukan gerakan nasional untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman serta mendorong perubahan untuk masyarakat luas dalam mencegah perkawinan anak,” kata Femmy.
Pada webinar kali ini, Femmy mengatakan membahas dan mendiskusikan kesiapan calon pengantin dan pentingnya menyusui sebagai upaya untuk mencegah stunting. Juga air susu ibu (ASI) adalah yang terbaik bagi anak. Serta setiap ASI diciptakan Tuhan sesuai dengan kebutuhan anak dan sebagai imunitas alami.
Webinar ini diikuti calon pengantin, ibu menyusui, tenaga Posyandu, penyuluh di tingkat Kantor Urusan Agama (KUA), komunitas keagamaan, maupun organisasi lainnya yang memiliki cakupan luas. Juga didukung kehadiran ibu-ibu pimpinan organisasi wanita, pimpinan pemerintah dan lainnya. (Robby).