SUARAINDONEWS.COM, Tangerang Selatan – Media memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan elektabilitas calon kepala daerah dan institusi politik. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI, Dimyati Natakusumah, dalam Forum Komunikasi dan Sosialisasi Kinerja DPR RI dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) yang digelar di BSD City, Kota Tangerang Selatan.
Dimyati Natakusumah menyatakan, “Intinya, elektabilitas atau tingkat kesukaan publik kuncinya ada di media. Jika kita populis, maka elektabilitasnya pasti naik.” Pernyataan ini menegaskan pentingnya media dalam membentuk persepsi publik terhadap calon dan institusi politik.
Dalam kesempatan tersebut, Dimyati berharap KWP dapat terus menulis dan mengangkat citra kinerja DPR. Ia menyebutkan bahwa pemerintah saat ini sudah memiliki pencitraan yang luar biasa. Oleh karena itu, Dimyati menginginkan agar KWP meningkatkan pencitraan DPR agar tidak kalah dengan pemerintah.
“Masalah tambahan anggaran, nanti tinggal dibicarakan. Tapi kami berharap jangan menusuk dari dalam, tetapi justru mengangkat harkat martabat DPR,” tambah Dimyati.
Forum ini juga dihadiri oleh Kepala Biro Pemberitaan Parlemen Setjen DPR RI, Indra Pahlevi, yang berharap wartawan dapat mendorong peningkatan kesukaan publik terhadap DPR. Indra Pahlevi mencatat bahwa meskipun tingkat kesukaan publik terhadap DPR masih di bawah DPD RI, kerja sama dengan wartawan diharapkan dapat memperbaiki posisi DPR di mata publik.
“Kami akan terus melanjutkan dan meningkatkan kegiatan kerjasama seperti ‘Anugerah Jurnalistik’ dan ‘Pameran Foto Jurnalistik’ untuk memperkuat citra DPR,” kata Indra Pahlevi.
Indra juga memberikan apresiasi terhadap dinamika internal KWP selama delapan tahun terakhir. Ia mengungkapkan kepuasannya terhadap kondisi KWP yang semakin kondusif dalam empat tahun terakhir. Indra berharap kondisi kondusif ini dapat menjadi modal untuk menyongsong kehadiran anggota parlemen baru periode 2024-2029.
“Tren ke arah kondusifitas KWP benar-benar terjadi pada periode kepengurusan tahun 2020-2022 hingga 2022-2024,” ungkap Indra Pahlevi.
Dengan sinergi antara media dan DPR, diharapkan akan terbuka jendela baru tentang bagaimana parlemen Indonesia ke depan, mengingat tugas dan tanggung jawab yang semakin berat.
(ANTON)