SUARAINDONEWS.COM, Jakarta Berangkat dari keprihatinan sulitnya mencari para korban terdampak bencana yang terjadi dan kerapnya para keluarga korban yang turut mencari keluarga serta kerabat mereka yang belum diketemukan melalui berbagai cara maupun media sosial. BAZNAS meluncurkan aplikasi ‘Cari Temu’ untuk mendapatkan informasi orang hilang korban terdampak bencana dengan mudah, cepat dan akurat.
Diharapkan dengan hadirnya layanan aplikasi ‘Cari Temu’ ini akan bisa berkembang menjadi muara dari sejumlah informasi yang dapat disinerjikan dan dimanfaatkan dari multistakeholder yang terkait dengan penanganan untuk korban terdampak bencana maupun orang hilang selama bencana berlangsung, jelas Moh. Arifin Purwakananta, Dirut Baznas, yang didampingi Direktur Pendistribusian BAZNAS, Mohd. Nasir Tajang, serta Kepala Biro Teknologi Informasi dan Pelaporan Baznas Achmad Setio Adinugroho, di Gedung Sirca, Jakarta (5/10).
Caranya cukup mendownload dari playstore aplikasi ‘Cari Temu’, maka siapa pun dapat melaporkan dan mencari korban terdampak bencana. Siapa pun juga boleh menginformasikan temuan dari para korban terdampak bencana itu lewat aplikasi ini. Bahkan tidak itu saja, aplikasi ‘Cari Temu’ juga menyiapkan fitur ‘SOS’ yang bisa dimanfaatkan oleh korban terdampak bencana untuk memberitahu posisi dirinya berada. Karena dengan hanya menekan fitur ‘SOS’ maka posisi lokasi dan keberadaan dimana korban terdampak bencana dapat diketahui secara akurat.
Meski sementara ini masih dalam tahap pengembangan, namun sudah dapat di download di playstore dan telah memuat sejumlah informasi orang hilang baik saat bencana di Lombok, NTB maupun bencana Palu serta Donggala, Sulteng, saat ini.
Mengingat manfaat yang besar bagi masyarakat dan bisa di akses langsung oleh siapa pun, Kepala Biro Teknologi Informasi dan Pelaporan BAZNAS, Achmad Setio Adinugroho, menegaskan menjamin security system dari aplikasi ‘Cari Temu’ ini. Lantaran seluruh data yang masuk akan dicover dan di backup oleh empat server yang tahap awal ini telah disiapkan BAZNAS. Jadi segala kemungkinan kita sudah pertimbangkan, pungkas Setio.
(tjo; foto dok