SUARAINDONEWS.COM, Depok-Kunjungi pekerjaan penataan Setu Rawa Kalong di Kota Depok, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mempertanyakan etos kerja dari Dinas Sumber Daya Air Propinsi Jawa Barat yang dinilai memperlambat pekerjaan pembangunan Jawa Barat.
“Yang item jalan terapung itu harus ada pak kadis, siapa yang memutuskan itu hilang, semua sudah saya gambar, sketsa, justru keunikannya itu disitu, ada jalan terapung seperti Setu Bagendit. Kalo Setu Bagendit bisa, kenapa di Setu ini ga bisa?,” ujar Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat meninjau langsung pelaksanaan penataan Setu Rawa Kalong di Kecamatan Cimanggis Kota Depok, Sabtu (18/12/2021).
“Kalo belum ada rekom, ya kejar atuh rekomnya. Kejar tiap hari. Kalo anda menurunkan kecepatan, ya itulah kecepatan pembangunan Jawa barat jadi selow. Jangan terlalu biasa lempar-lempar masalah dengan mengorbankan kualitas. Fighting spirit nya itu kurang,” tambah Ridwan Kamil.
Dirinya meminta pihak SDA Propinsi Jawa Barat bertanggung jawab penuh terhadap item yang hilang dalam perencanaan penataan Setu Rawa Kalong.
“Saya minta tanggung jawab Pak Kadis, bagaimana caranya jalan terapung itu ada.
Saya ga mau terima fisik Setu Rawa Kalong yang sudah janjikan kepada walikota, warga hanya setengah janji. Jadinya ga istimewa kalo ga ada jalan terapung,” jelas Ridwan Kamil.
“Saya minta laporan gimana caranya, ga usah bilang susah, ga bisa, ga ada, etos kerjanya ngga begitu,” tambah Ridwan Kamil.
Dirinya berpendapat bahwa pembangunan Vertical Garden bukan item utama untuk menjadikan Setu Rawa Kalong lebih menarik.
“Vertical Garden mah ga penting. Duitnya malah difokuskan ke hal yang ga penting dan menghilangkan yang penting. Keputusan dari bapak-bapak yang mengurus proyek. Berarti bapak-bapak yang ga paham yang dimaksud Pak gubernur, apa esensi di Setu Rawa Kalong. Semua proyek hasilnya jadi B aja, asal jadi ga ada semangat berkualitas,” tegas Ridwan Kamil.
Ditempat yang sama, Kadis Dinas SDA Propinsi Jawa Barat, Dikky AS menerangkan bahwa saat ini sedang dilaksanakan kegiatan penataan Setu Rawa Kalong dengan nilai kontrak 13 Miliar. Sesuai dengan kontrak, pekerjaan di Setu Rawa Kalong akan selesai akhir tahun ini.
“Ini memang untuk pekerjaan Setu Rawa Kalong sendiri ada keterlambatan dipenandatanganan kontrak dan baru dilaksanakan pada 1 September. Ada keterlambatan di pengadaan barang dan jasanya. Sehingga memang dari sebelumnya perencanaan pekerjaan mulai dari 7 bulan, ini tersisa 120 hari,” terang Dikky AS.
Dirinya memastikan untuk penyelesaian pekerjaan akan dipercepat. Sehingga akhir tahun bisa selesai sesuai dengan perjanjian kontrak.
“Mudah-mudahan diakhir tahun ini dapat selesai. Secara progres masih rendah. Yakni 75 persen, namun kita coba kejar karena secara material sudah ada hanya perlu disiasati berkaitan dengan jumlah tenaga kerja,” imbuh Dikky AS.
Sementara itu, selaku pelaksana pekerjaan penataan Setu Rawa Kalong, Geral mengatakan bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan ada beberapa item yang memang sudah dilaksanakan.
“Pada saat ini kami melaporkan bahwa posisi pekerjaan sekitar 75 persen. Masih sisa 13 hari kedepan, diharuskan menyelesaikan pekerjaan dengan jumlah sisa pekerjaan. Dan target 3-4 hari untuk penyelesaian tampak depan untuk pekerjaan finishing,” pungkasnya. (Akhirudin).