SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BOS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) periode Januari hingga November 2022 mencapai 4,6 juta orang.
“Secara kumulatif Januari hingga November jumlah kunjungan wisman sebanyak 4,6 juta orang atau naik 228,30% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ini menunjukkan kunjungan wisman tumbuh cukup tinggi,” kata Kepala BPS, Margo Yuwono, dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin (2/1/2023).
Margo menjelaskan, pada November 2022 terdapat 544.800 kunjungan wisman melalui pintu masuk utama. Sementara, wisman yang masuk melalui pintu perbatasan sebanyak 112.400 kunjungan.
Menurutnya, jumlah kunjungan wisman melalui pintu masuk utama menurun 3,6% jika dibandingkan dengan Oktober 2022.
“Tapi jumlah kunjungan wisman November 2022 naik sebesar 336,50% apabila dibandingkan dengan November 2021 atau secara year on year,” jelasnya.
Menurut Margo, meski November 2022 ada penurunan dibandingkan bulan lalu, namun sepanjang 2022 mulai dari April dan seterusnya ini menunjukkan jumlah kunjungan wisman sudah jauh lebih baik.
“Bisa dibilang jumlah kunjungan wisman lebih banyak dibandingkan periode yang sama sebelumnya di saat masih terjadi peningkatan pandemi covid-19,” tandasnya.
Sementara itu, kunjungan wisman pada November 2022 berdasarkan kebangsaan paling banyak berasal dari Singapura 99,390 kunjungan wisman atau berkontribusi 15,1%, atau naik 17,65% dibandingkan Oktober 2022.
“Posisi kedua kunjungan wisman paling banyak berasal dari Malaysia dengan 99,380 kunjungan wisman dengan kontribusi 15,1%, atau turun 6,63% dibandingkan bulan Oktober 2022,” kata Margo.
Untuk urutan ketiga, kunjungan wisman terbanyak ketiga berasal dari Australia dengan 79,38 ribu kunjungan dengan kontribusi 12,1%, atau turun 14,64% dibandingkan Oktober 2022.
Adapun tingkat penghunian kamar (TPK) hotel pada November 2022 mencapai 54,41% atau naik 2,10%! dibandingkan Oktober 2022.
“Penyebab kenaikan karena dilaksanakan beberapa kegiatan paket meeting swasta dan pemerintah dan digelarnya beberapa event yakni musyawarah nasional, MTQ nasional dan sebagainya. Ini catatan peristiwa kenapa TPK November lebih tinggi dari Oktober 2022,” katanya. (wwa)