SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta KPU agar cermat dan efisien dalam menggunakan anggaran untuk menyelenggarakan pemilu serentak 2024. Jokowi juga mengingatkan KPU untuk mengatur skala-skala prioritas yang harus dilakukan terlebih dahulu.
Selain itu, ia juga meminta agar stabilitas politik saat ini harus benar-benar dijaga karena pemilu diselenggarakan di tengah kondisi ekonomi global yang sedang sulit dan tidak pasti. Dalam pidatonya, Jokowi pun mengingatkan KPU agar transparan dalam menyiapkan dan merencanakan penyelenggaraan pemilu ini.
“Juga penting ini lakukan efisiensi dan transparansi sehingga semuanya terbuka,” kata Jokowi, saat menghadiri Rapat Konsolidasi Nasional Kesiapan Pelaksanaan Tahapan Pemilu Serentak Tahun 2024, Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Ia meminta KPU agar memastikan seluruh tahapan kegiatan pemilu 2024 nanti memiliki pengaturan teknisnya. Setiap tahapan, kata dia, juga harus memiliki koridor hukum yang jelas untuk mengantisipasi berbagai persoalan yang muncul.
“Pastikan seluruh kegiatan di semua tahapan memiliki pengaturan teknisnya. Ini penting. Setiap tahapan harus memiliki koridor hukum yang jelas. Hal ini penting untuk mengantisipasi dan juga mengatasi berbagai persoalan-persoalan yang akan muncul,” kata Jokowi
Menurut dia, setiap hal teknis dalam penyelenggaraan pemilu bisa berubah menjadi politis. Karena itu, diperlukan kehati-hatian dalam menyelenggarakan pemilu serentak nanti. Jokowi juga meminta agar sarana dan prasarana logistik disiapkan secara detil serta melakukan pengadaan tepat waktu dan tepat jumlah.
“Jangan sampai ketidaksiapan menyebabkan nantinya keributan-keributan di lapangan,” ujarnya.
Bukan Pekerjaan Mudah
Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi menyampaikan, penyelenggaraan pemilu 2024 nanti bukanlah pekerjaan yang mudah karena dilakukan secara serentak.
Pesta demokrasi ini akan melibatkan jumlah pemilih yang sangat besar, yakni mencapai 189 juta pemilih yang akan memberikan suaranya dalam waktu yang sama.
“Ini bukan pekerjaan yang mudah, ini pekerjaan besar yang sangat menentukan masa depan bangsa kita. Masa depan negara kita,” kata Jokowi.
Selain itu, mengelola pemilu juga tidak mudah karena kondisi geografis Indonesia yang sangat beragam dan luas wilayah yang sangat besar. Dibandingkan dengan negara lainnya, Indonesia memiliki 17 ribu pulau dengan medan yang beragam.
“Ada yang naik perahu, ada yang naik kapal. Ada tadi yang harus didukung untuk didistribusi logistik oleh TNI oleh Polri, karena memang medannya medan yang tidak mudah. Ada yang bawa sepeda motor terpeleset tadi,” ujarnya.
Ia mengakui, pembangunan infrastruktur belum sepenuhnya merata di seluruh wilayah. Di sebagian daerah, infrastruktur seperti jalan sudah tersedia. Namun di banyak daerah lainnya yang sulit dijangkau, infrastruktur belum tersedia. Kondisi ini menyebabkan distribusi logistik pemilu menjadi sangat sulit.
Kendati demikian, Jokowi meyakini Indonesia memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup dalam menyelenggarakan pemilu. Ia pun ingin agar pemilu 2024 nanti disiapkan jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya.
“Momentum waktu yang masih tersisa harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kapasitas teknis persiapan pemilu. Memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada, memperbaiki masalah-masalah yang harus kita selesaikan. Mengatasi kendala-kendala yang ada, mengatasi kelemahan-kelemahan yang masih ada, segera ini harus kita selesai bersama-sama,” ungkapnya.
Jokowi pun mendorong agar KPU membangun inovasi sehingga penyelenggaraan pemilu semakin berkualitas dan proses serta hasilnya mendapatkan dukungan dari masyarakat. (wwa)