SUARAINDONEWS.COM, Tulungagung – Penyelenggaraan kompetisi penulisan seputar industri sigaret kretek tangan (SKT) yang digelar Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) mendapat apresiasi positif banyak pihak.
“Penyelenggaraan kompetisi ini mampu mengangkat realitas ekosistem pertembakauan khususnya SKT, terlebih di tengah dinamika regulasi yang saat ini bergulir,” kata Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) R. Wijaya Kusumawardhana, dikutip dari siaran pers AMTI, Kamis (21/12/2023).
Menurut dia, karya-karya otentik dan orisinil yang dibuat ratusan jurnalis dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, termasuk kalangan pewarta ibukota, memberi gambaran nyata bahwa geliat industri rokok SKT masih kuat.
Tak hanya mampu menyerap ribuan tenaga kerja, kontribusinya terhadap perekonomian tak kalah tinggi.
Acara gebyar malam puncak penganugerahan kepada para pemenang dalam lomba kompetisi penulisan seputar industri rokok SKT itu di Jakarta, telah dilaksanakan pada Sabtu (16/12).
Menurutnya, gelaran yang diinisiasi AMTI itu menjadi komunikasi yang efektif untuk menyampaikan semua pihak bahwa ada banyak sisi lokalitas berkaitan dengan sejarah panjang industri rokok SKT yang mestinya harus terus dilestarikan.
“Membuat sebuah regulasi kita perlu memikirkan cara dan solusi yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Jadi, semua pihak bisa benar-benar melihat dan merasakan kondisi yang ada. Tak bisa dipungkiri, penting melihat aspek dan unsur lokalitas yang harus dilestarikan demi menjaga keberlangsungan SKT ini,” kata Wijaya.
Sebagai industri yang telah lama punya kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional, segmen sigaret kretek tangan (SKT) yang padat karya masih membutuhkan perlindungan di rumah sendiri.
Perlunya keberpihakan terhadap SKT inilah yang berusaha disampaikan melalui kompetisi penulisan bagi jurnalis dan umum.
“Saya bisa melihat langsung gambaran realitas SKT di Indonesia. Saya harap AMTI dapat melanjutkan ini sebagai sebuah agenda rutin sebagai sarana sosialisasi kepada para pewarta media dan masyarakat umum tentang keberadaan SKT di berbagai daerah di Indonesia.” katanya.
Ketua Umum AMTI I Ketut Budhyman menegaskan bahwa selama ini SKT terbukti punya sumbangsih besar terhadap penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.
Apalagi, lanjut dia, SKT yang padat karya didominasi oleh tenaga kerja perempuan yang kebanyakan berpendidikan rendah.
“Perlu diingat bahwa para pekerja SKT adalah perempuan tangguh yang juga mengemban peran ganda sebagai tulang punggung keluarga dan bahkan tiang perekonomian masyarakat. Faktanya saat ini, hampir 100 persen pekerja SKT merupakan perempuan yang mampu meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Mereka berhasil menyekolahkan anak-anaknya sekaligus memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar,” katanya.
Ia menambahkan, kehadiran industri SKT tidak hanya memberdayakan pekerjanya, tapi juga turut memberikan efek ganda bagi perekonomian lokal di sekitar area pabrik. Misalnya warung makanan dan minuman, toko kelontong, angkutan umum, dan sebagainya.
“Maka, keberadaan dan keberlanjutan SKT sangat penting dijaga, karena sedikit saja terjadi gangguan terhadap segmen ini, pasti akan berdampak pada sektor penunjang lainnya,” tegasnya.
Budhyman pun berharap, kompetisi penulisan ini dapat menjadi titik awal semakin meluasnya kesadaran akan kontribusi SKT dan perhatian terhadap keberlangsungannya.
“Semoga hal ini kemudian dapat terwujud dalam bentuk perlindungan oleh pemerintah, baik di tingkat daerah maupun pusat,” ucapnya.
Senada, Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi Dewan Pers, Asmono Wikan mengatakan, bahwa yang menjadi salah satu panelis juri Kompetisi Penulisan AMTI, menyampaikan harapannya agar tulisan-tulisan peserta kompetisi ini dapat menghadirkan pendekatan baru dalam menyajikan keadaan industri SKT.
“Kita bisa lihat ekosistem pertembakauan ini luas, mulai dari petani, termasuk di dalamnya pekerja SKT. Semoga ke depannya regulasi yang lahir dapat mengakomodir kepentingan seluruh stakeholder,” tambahnya.
Kompetisi Penulisan AMTI kali ini mengangkat tema “Kontribusi Segmen Sigaret Kretek Tangan (SKT) bagi Perekonomian Nasional dan Daerah”.
Secara total, AMTI menerima sekitar 100 tulisan yang dikirimkan oleh jurnalis dan kalangan umum. Tulisan-tulisan tersebut mengangkat berbagai sudut berbeda tentang realitas industri SKT di Indonesia.
Panelis juri yang terdiri dari I Ketut Budhyman, Asmono Wikan, dan Rahayuningsih selaku Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia telah memutuskan masing-masing tiga pemenang untuk tiap kategori, yaitu jurnalis dan umum, serta sejumlah nominasi terbaik. (ANT/Akhirudin)