SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mendorong Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) untuk mendukung penuh PT INKA yang memiliki potensi besar untuk memperluas pasarnya di tingkat dunia.
Andre menegaskan akan mendorong pendanaan untuk INKA melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) pada 2022, supaya INKA bisa bertransformasi menjadi produsen kereta api yang bisa bersaing di dunia internasional.
“Saya rasa Komisi VI DPR RI akan mendorong agar di pengajuan 2022, INKA mendapatkan bantuan PMN supaya INKA bisa bertransformasi menjadi perusahaan produsen kereta api yang punya high quality dan juga menjadi perusahaan yang bersaing di dunia internasional,” ujar Andre usai pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR dengan direksi Pabrik Kereta Api PT. Stadler INKA Indonesia di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (23/11/2020).
Ia mengingatkan bahwa industri perkeretaapian dalam negeri memiliki banyak pesaing di dunia internasional. Salah satu pesaing terkuat adalah produsen kereta api China. Karenanya, politisi Partai Gerindra ini meminta pemerintah mengkaji formulasi terbaik yang dapat mendorong INKA menjadi perusahaan kelas dunia.
“Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, dan Kementerian BUMN perlu mencari formulasi yang paling baik agar INKA bisa lebih berkembang lagi dan bisa menjadi perusahaan kelas dunia tentunya,” tegas Andre.
PT INKA saat ini menjadi salah satu suplier kereta api untuk beberapa negara di ASEAN dan Asia, hingga mengerjakan proyek di Afrika.
INKA juga terus melakukan pengembangan produk dan berinovasi, di antaranya membuat bus listrik, pengembangan TRAM and ART, hingga pengembangan angkutan logistik komoditas humanitarian seperti angkutan logistik untuk membantu percepatan distribusi vaksin yang sesuai peraturan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).
Bagi Anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) Sumatera Barat I ini, fakta tersebut merupakan alasan kuat untuk mendukung kemajuan INKA agar bisa bertransformasi dari perusahaan yang masih memproduksi secara massal, menjadi perusahaan yang bisa menciptakan produk dengan kualitas tinggi.
“Apalagi INKA sudah bisa supply ke Filipina, Bangladesh, dan negara lain. Saya rasa ini potensi luar biasa, apalagi sudah bisa (ekspansi) ke Afrika mengerjakan proyek di sana dan wajib hukumnya kita mendukung bersama,” ujar Andre merinci.
“Nah, kenapa kami dorong PMN, supaya tujuan dari high quality itu bisa tercapai segera,” tutup Andre. (Tumpak S)