SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae, saat memimpin kunjungan lapangan Komisi V DPR RI ke Posko Basarnas di Jakarta International Container Terminal (JICT), berjanji akan mendalami lebih jauh kecelakaan yang dialami pesawat Sriwijaya SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu, DKI Jakarta, Sabtu (9/1/2021) lalu.
“Kejadian ini jangan terjadi lagi, itu harapan kita semua. Sebab setiap ada kejadian (kecelakaan) seperti ini pasti menggetarkan hati masyarakat dan meresahkan masyarakat untuk menggunakan transportasi penerbangan,” urai Ridwan saat konferensi pers di Posko Basarnas, JICT, Senin (11/1/2021).
Ridwan Bae menyatakan dalam waktu dekat Komisi V segera memanggil Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beserta jajaran untuk melakukan pendalaman pasca musibah jatuhnya pesawat terbang yang menimpa Sriwijaya Air.
“Perihal jatuhnya pesawat terbang yang menimpa Sriwijaya Air SJ-182, dalam waktu dekat Komisi V DPR RI akan memanggil, mengajak dan mengundang Menteri Perhubungan dan jajaran terkait membicarakan hal ini secara lebih mendalam,” ujar Ridwan.
Politisi Fraksi Partai Golkar ini menegaskan terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian khusus dari Komisi V DPR RI terhadap Menhub mengenai industri penerbangan nasional. Antara lain, yakni usia pesawat hingga tarif penerbangan komersial yang bertarif murah.
“Apakah layak usia pesawat sudah di atas 20 tahun masih dipakai penerbangan domestik kita? Tak hanya itu, Komisi V juga menyoroti faktor keselamatan dalam penerbangan bertarif murah. Karena, biaya murah dapat berpotensi mengabaikan persoalan suku cadang yang sangat dibutuhkan,” tandas Ridwan.
Ia juga menyampaikan simpati yang mendalam dari seluruh Anggota DPR RI khususnya Komisi V terhadap pihak keluarga korban yang ditinggalkan.
“Indonesia saat ini lagi berduka atau berduka lagi dalam persoalan penerbangan. Tentu kami datang memberikan dukungan kepada kepala Basarnas dan seluruh jajaran terkait, baik itu KNKT, Kementerian Perhubungan, TNI/polri bahkan nelayan,” terang Ridwan.
Ridwan meminta musibah jatuhnya pesawat tidak terjadi lagi ke depannya. “Sehingga, melalui berbagai pendalaman dan evaluasi terhadap faktor keselamatan dunia penerbangan diharapkan tidak membuat khawatir masyarakat dalam menggunakan moda transportasi udara,” pungkas Ridwan.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi V DPR RI Sudewo menekankan agar semua pihak dapat menahan diri dan memberikan kepercayaan kepada pihak yang berwenang untuk menginvestigasi dan memberikan informasi riil.
“Kami sendiri dari DPR mengapresiasi setinggi-tingginya pihak-pihak yang telah bekerja dengan cepat untuk menghadapi situasi ini,” sebutnya.
Untuk itu Sudewo kembali menegaskan agar tidak terjadi pemberitaan yang berlebihan itu. “Saya harapkan jangan ada eksploitasi terhadap korban di dalam berita, berita-berita seperti itu harus di rem,” pungkasnya.
Ridwan meminta musibah jatuhnya pesawat tidak terjadi lagi ke depannya. “Sehingga, melalui berbagai pendalaman dan evaluasi terhadap faktor keselamatan dunia penerbangan diharapkan tidak membuat khawatir masyarakat dalam menggunakan moda transportasi udara,” pungkas Ridwan.
Turut hadir dalam peninjauan posko utama Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara tersebut antara lain Anggota Komisi V DPR RI Hamka B. Kady (F-Golkar), Novita Wijayanti, Sudewo dan Mulyadi dari F-Gerindra, serta Willem Wandik dan Irwan Fecho dari F-Demokrat.
Sekedar diketahui, sebagaimana diketahui, pemberitaan terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak turut diwarnai dengan berita yang sensasional dan bombastis. Pemberitaan di media massa terkesan abai terhadap kondisi psikologis keluarga korban kecelakaan pesawat tersebut.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Berdasar data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. (wwa)