SUARAINDONEWS.COM, Bogor — Dunia terus berubah, peta geopolitik global makin dinamis, dan Universitas Pertahanan (Unhan) RI pun dituntut tidak boleh jalan di tempat. Hal itu ditekankan oleh Anggota Komisi I DPR RI, Andina Thresia Narang, saat melakukan kunjungan kerja ke kampus Unhan di Sentul, Bogor.
“Saya tadi tanya langsung ke Pak Rektor, apakah kurikulum Unhan sudah disesuaikan dengan kondisi geopolitik yang berubah cepat? Jangan sampai mahasiswa belajar konflik Perang Dunia II, padahal tantangannya sekarang sudah sampai ke ruang siber dan perang informasi,” seloroh Andina, politisi dari Fraksi NasDem yang juga menekankan pentingnya respons cepat dunia pendidikan terhadap realitas global.
Menurutnya, Unhan harus jadi garda terdepan dalam mencetak kader bangsa yang tak hanya siap di medan perang, tapi juga piawai di meja diplomasi. Dari isu klasik pertahanan hingga keamanan digital, semua harus masuk radar pembelajaran.
Andina juga menyarankan agar kampus pertahanan ini tak segan memperluas jaringan kerja sama, baik dengan lembaga dalam negeri maupun institusi pertahanan internasional. “Belajar pertahanan nggak harus di barak saja. Kalau bisa kolaborasi dengan NATO, WHO, atau bahkan Elon Musk sekalian, kenapa tidak?” tambahnya dengan nada bercanda.
Rektor Unhan, Letjen TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, menyambut baik masukan tersebut. Ia menyampaikan bahwa Unhan kini tengah gencar membangun reputasi global. Mulai dari meluncurkan satelit sendiri lewat SpaceX, mengembangkan vaksin malaria, hingga merintis robot medis—semua dilakukan demi menjaga kedaulatan tak hanya di darat, laut, dan udara, tapi juga di ruang digital dan ilmiah.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, menambahkan bahwa DPR siap pasang badan untuk mendukung Unhan. “Selama anggarannya masuk akal dan bermanfaat, pasti kita dukung. Asal jangan tiba-tiba minta beli pesawat tempur untuk kampus, ya,” candanya disambut tawa ringan para peserta kunjungan.
Dengan kurikulum yang makin adaptif, teknologi yang makin canggih, dan dukungan politik yang cukup kuat, Andina berharap Unhan bisa jadi kampus pertahanan yang bukan hanya tangguh, tapi juga relevan. “Karena pertahanan masa kini bukan cuma soal kekuatan senjata, tapi juga kekuatan data, diplomasi, dan strategi global,” tutupnya.
Kalau ingin versi yang lebih satir, lebih formal, atau justru lebih edukatif untuk pembaca muda, saya bisa bantu ubah sesuai target pembaca.




















































