SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Cimahi, Jawa Barat,
Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Adam Darmawan, seorang pemuda wirausaha di Cimahi yang terlibat dalam pengelolaan program tersebut, mengungkapkan bahwa program ini turut menggerakkan ekonomi daerah. Menurutnya, keterlibatan lokal dalam pemasokan bahan baku dan penyediaan tenaga kerja sangat terasa.
“Kita bermitra dengan kelompok peternak di sekitar sini. Untuk sayur-sayuran dan buah-buahan, kita banyak ambil dari Lembang. Untuk sapi potong kita sedang kembangkan di daerah Purwakarta,” kata Adam.
Adam juga menambahkan bahwa lebih dari 50% tenaga kerja yang terlibat dalam program ini berasal dari wilayah Pasir Kaliki, Cimahi Utara, yang terdiri dari ibu rumah tangga, bapak-bapak, dan remaja yang bekerja dengan sistem operasional 24 jam.
Pekerja Lokal Meningkatkan Kesejahteraan
Dalam menjalankan program ini, para pekerja lokal dipekerjakan di berbagai posisi, mulai dari bagian pencuci piring, pengolahan makanan, pemorsian, hingga distribusi. Mereka didampingi oleh para pemimpin yang sudah berpengalaman di bidangnya. Adam menekankan bahwa keberagaman pekerja, baik yang sudah berkeluarga ataupun yang masih muda, memberikan manfaat yang besar bagi ekonomi mereka.
“Untuk bapak-bapak itu sekitar 7-10 orang yang bergabung di kita. Untuk ibu-ibu juga ada yang sudah berkeluarga, ada yang sudah lepas dari keluarganya, dan punya anak. Jadi, memang ekonominya yang kita rasakan sangat terbantu,” jelas Adam.
Keberhasilan Program Tanpa Kendala
Selama 3,5 bulan beroperasi, program makan bergizi gratis ini tidak mengalami kendala besar terkait pembayaran. Adam mengungkapkan bahwa segala pembayaran berjalan lancar, meskipun ada beberapa masalah administratif kecil.
“Alhamdulillah sampai saat ini sejauh perjalanan kurang lebih 3,5 bulan kita tidak menemukan kendala pembayaran, semuanya alhamdulillah lancar. Testimoni saya terhadap yang bermasalah mungkin lebih ke maladministrasi saja, tidak tertib administrasinya,” ujarnya.
Tips Agar Program Berjalan Lancar
Sebagai pengalaman, Adam memberikan beberapa tips agar program serupa bisa berjalan lancar tanpa kendala. Salah satu hal yang ditekankannya adalah pentingnya memilih tenaga kerja yang profesional, terutama di posisi kepemimpinan.
“Pertama, dari segi sumber daya manusia kita harus merekrut terutama para leader yang memang punya ekspertise di bidangnya. Tidak perlu takut untuk merekrut seorang yang profesional di pengolahan makanan karena dia sebagai ujung tombak atau kepala operasionalnya,” kata Adam.
Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan administrasi yang tertib dan pemahaman yang baik terhadap prosedur operasional agar program bisa berjalan sesuai rencana tanpa hambatan berarti.
“Setiap administrasi juga, semua standar operasional prosedur (SOP) dan jobdesk dijalankan dengan benar, Insya Allah tidak akan menemukan banyak kendala,” tutupnya.
Program makan bergizi gratis di Cimahi ini bukan hanya memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat, tetapi juga memperkuat perekonomian lokal dengan melibatkan berbagai pihak dari peternak hingga pekerja lokal. Hal ini menjadi contoh nyata bagaimana suatu program bisa mendorong kesejahteraan masyarakat sambil tetap menjaga keberlanjutan dan kemandirian ekonomi.
(Anton)