SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Ketua MPR Zulkifli Hasa mengaku dirinya meminta kepada ketum PDI Perjuangan agar memilih nama Basarah untuk menduduki kursi Wakil Ketua MPR menyusul telah disahkannya revisi UUD MD3. Salah satu dalam revisi tersebut adalah mengakomodir penambahan satu kursi pimpinan DPR RI dan tiga kursi pimpinan MPR dan satu kursi pimpinan DPD RI.
“Khusus perwakilan PDIP di MPR, saya sudah lama meminta kepada Mba Mega, tolonglah untuk memilih Ahmad Basarah. Mengapa Basarah? Karena Pak Basarah itu di MPR RI dijuluki Profesor Pancasila,” ujar Zulkifli di gedung DPR/MPR/DPD RI Jakarta, Kamis (15/2/2018) kemarin.
Sementara tiga kursi pimpinan DPR untuk FPDIP kemngkinan besar akan diduduki oleh Utut Adianto. Sedangkan tiga kursi Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah (PDIP) Ahmad Muzani (Gerindra), dan A. Muhaimin Iskandar, akan dilantik pada awal Maret mendatang.
Ditanya jadwal pelantikan pimpinan DPR/MPR/DPD kata Zulkifli masih menunggu penomoran UU MD3 oleh Presiden Jokowi. “Jadi, pelantikan masih menunggu penomoran UU dari pemerintah. Sehingga penambahan kursi DPR dan MPR RI itu ditunda. “Mereka akan dilantik pada awal Maret mendatang, ” kata Zulkifli.
Dengan adanya penambahan tersebut, maka jumlah pimpinan DPR RI menjadi enam kursi (PDIP, Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, dan PKS). Sedangkan jumlah kursi pimpinan MPR RI sebanyak delapan kursi (PDIP, Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PKB, PKS dan perwakilan DPD RI).
Wakil ketua MPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan diisi anggota Komisi I DPR, Muhaimin Iskandar. Diikuti nama Ahmad Muzani mewakili Fraksi Gerindra. “Kalau PKB kan sahabat saya Cak Imin pasti, Gerindra mungkin Pak Muzani ya,” ujarnya.
Namun Zul belum dapat memastikan pimpinan MPR baru itu dilantik. Saat ini, DPR/MPR masih menunggu UU MD3 mendapat penomoran dari pemerintah. “Jadi, pelantikan masih menunggu penomoran UU dari pemerintah. Mereka akan dilantik pada awal Maret mendatang, ” kata Zul.(Bams/EK)