SUARAINDONEWS.COM, Mataram-Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur mengatakan untuk menentukan kenaikan tipologi Polda, pihaknya akan melihat pencapaian penyelesaian kerja, perbaikan kualitas pelayanan publik dan bagaimana penerapan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK/WBBM) di Polda tersebut.
“Jadi tidak hanya berdasarkan peningkatan beban kerja saja. Sudah saatnya kita mulai menerapkan organisasi yang berbasis kinerja,” ujarnya saat memberikan arahan di Polda NTB, Jumat (11/05/2018) usai meninjau Polda NTB. Sebelumnya MenpanRB juga telah melakukan studi kelayakan ke Polda Kalsel, Kalteng dan Polda Jambi menyusul usulan kenaikan tipologi tipe B menjadi tipe A
Peningkatan tipologi menjadi tipe A tersebut menindaklanjuti usulan Kapolri dengan pertimbangan adanya peningkatan beban kerja, penguatan kapasitas organisasi, peningkatan dukungan sumber daya dan personel. “Sebagai kementerian yang berwenang di bidang kelembagaan, Kementerian PANRB tentu berkewajiban untuk mengecek, menguji, dan mengevaluasi sejauhmana urgensi tersebut dapat dipertimbangkan, “ katanya.
MenpanRB Asman meminta peningkatan tipe Polda jangan dimaknai peningkatan kepangkatan saja tetapi juga wujud reward atas perbaikan kinerja dan kualitas pelayanan. “Karena itu, tipe Polda tidak tetap tetapi dapat berubah naik dan turun sebagai konsekuensi logis dari hasil evaluasi terhadap tingkat kinerja dan kualitas pelayanan publik, “ katanya.
MenpanRB Asman menambahkan kegiatan studi kelayakan peningkatan tipologi Polda tersebut dilakukan untuk melihat dan mengevaluasi kesiapan dan kondisi secara langsung seluruh jajaran Polda NTB dalam menghadapi berbagai ancaman dan tantangan tugas ke depan yang semakin berat dan kompleks.
Menteri Asman berharap Polda NTB serius dan fokus meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan publik. “Tanpa ada keseriusan dan komitmen nyata dari seluruh jajaran maka peningkatan kinerja dan kualitas pelayanan akan tidak tercapai secara optimal, “ kata politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu.(Bams)