SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade akan ada partai yang akan bergabung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang akan mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
“Insyaallah bulan Juli ini akan ada berbagai partai yang akan mendeklarasikan diri mendukung Pak Prabowo dan bergabung dalam KKIR,” kata politikus Gerindra Andre Rosiade dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk ‘Kemesraan Elite dan Otak-Atik Pilpres 2024’ di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (6/7/2023).
Ia menekankan KKIR yang saat ini beranggotakan Partai Gerindra dan PKB, masih solid mengusung Prabowo. Pilihan cawapresnya juga masih melekat pada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
“Kami di Gerindra sendiri terus bekerja keras untuk menambah basis terhadap Pak Prabowo dan Alhamdulillah, kami melihat berbagai survei yang ada sejak April Pak Prabowo konsisten di nomor 1,” ucap Andre.
Dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk ‘Kemesraan Elite dan Otak-Atik Pilpres 2024’ ini, selain dihadiri Andre Rosade juga dihadiri Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik, politisi PAN Guspardi Gaus dan politisi PKB Syaiful Huda.Menurut Mahfudz Siddiq Pilpres bahwa kita punya tanggung jawab moral untuk memastikan pilpres dan Pemilu 2024 ini berjalan secara lebih damai dan tidak terulang lagi polarisasi di tingkat akar rumput dan bahkan tidak terulang lagi konflik elit yang merambat yang menjadi konflik horizontal karena nanti korbannya adalah masyarakat dan yang dirugikan adalah masyarakat pesan itu selalu berulang-ulang kami sampaikan baik ketika kami ketemu Pak Presiden Jokowi atau ketemu dengan pimpinan partai politik ya jadi itu yang memang kami sampaikan dan saya kira situasi kita di Pilpres 2024.
Sedangkan Guspardi Gaus mengatakan hemat saya perlu kita bangun dan perlu kita kondisikan bahwa persoalan Pilpres persoalan Pemilu itu adalah sesuatu yang bersifat rutin yang harus kita tumbuh kembangkan dan jangan terjadi sesuatu apalagi perpecahan kita tidak berharap adanya polarisasi sebagaimana pada tahun 2019 Khasanah ini memang tidak kita lihat pada kondisi tahun 2019 tadi dikatakan bahwa kemarin 2019 kondisinya memang jauh berbeda Kenapa karena para calon yang dimunculkan itu jauh-jauh hari sebelum hari H dilaksanakan menurut hemat saya ini juga bagian daripada pendidikan politik gunanya.
Apa gunanya adalah untuk bisa mengkulit bagaimana orang-orang yang ditampilkan oleh partai politik terhadap calon yang akan diusung silahkanlah media untuk secara objektif tapi mampukah media untuk menguliti untuk mencari sosok yang betul-betul merupakan harapan dan keinginan masyarakat bangsa dan negara untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik oleh karena itu ini juga adalah merupakan Khazanah juga bahwa antara Anis Bawesdan, Ganjar Pranowo juga Pak Prabowo.
Begitu juga Syaiful Huda, mengatakan ada beberapa koridor kemesraan dan otak-atik ini harus ditempatkan koridor yang pertama tadi saya sudah dimulai oleh Pak Guspardi bahwa Pemilu 2024 kita mulai dari titik Kilometer Nol tidak diikuti oleh incomben artinya sebanyak-banyaknya calon kita dorong supaya menjadi pilihan rakyat apa yang disampaikan Mahmudz Sidiq tadi sebenarnya betul bahwa salah satu untuk menjaga moderasi politik kita ke depan adalah minimal tiga pasangan kalau bisa lebih lebih bagus itu pulalah yang menjadi niatan 11 bulan yang lalu PKB koalisi dengan Gerindra PKB tidak bisa maju sendiri dengan Presiden 20%. (ANTON)