SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) telah menerima hasil tinjauan terkait Laporan Kinerja Pemerintah Pusat (LKjPP) tahun 2023 oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas menyebut LKjPP sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi pemerintah kepada publik terkait dengan kinerja dan anggaran yang telah digunakan dalam berbagai program pembangunan.
“Jadi memang ini satu paket, karena akuntabilitas tidak hanya disampaikan soal keuangan, tetapi juga saling melengkapi dengan penyajian informasi kinerja,” kata Anas dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (27/3/2024).
Dia mengungkapkan LKjPP merupakan bagian dari pertanggungjawaban kinerja sebagai wujud pemenuhan kewajiban konstitusional pemerintah.
Menurutnya, LKjPP Tahun 2023 sudah semakin lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, diantaranya identifikasi capaian seluruh sasaran pemerintah yang semakin lengkap.
“Saat ini seluruh data capaian indikator kinerja tersedia, total ada sekitar 80 indikator kinerja. Semua data kinerjanya tersedia, baik di Laporan Kinerja Instansi Pemerintah maupun sumber data dari laporan pembangunan Bappenas. Kondisi tersebut tentu lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana terdapat 17 indikator kinerja yang tidak ditemukan data realisasinya,” ujarnya.
LKjPP 2023, lanjut Anas, juga telah mampu mengidentifikasi capaian seluruh sasaran di setiap program pembangunan nasional, mulai dari sasaran daya dukung ekonomi, nilai tambah lapangan kerja, moderasi beragama, kualitas sektor kesehatan, meningkatnya perlindungan sosial, hingga aset produktif bagi rumah tangga miskin.
“Semua capaian sasaran terangkum dengan baik dan detil, misalnya soal kinerja moderasi beragama diukur detail dengan indeks kerukunan beragama yang naik dan bahkan melebihi target yang ditetapkan pemerintah,” tambah Anas.
Anas mengatakan kelengkapan data capaian sasaran pada LKjPP tahun 2023 lebih baik, karena tahun-tahun sebelumnya di mana masih ada sebagian sasaran yang tidak ditemukan capaiannya.
“Dengan data capaian sasaran yang lengkap, pemerintah bisa mengevaluasi untuk optimalisasi capaian ke depan. Bahwa tentu masih ada beberapa capaian yang belum memenuhi target, itu menjadi evaluasi bagi kementerian/lembaga terkait untuk terus mengoptimalkan serta menyelaraskan kinerja dengan efektivitas anggarannya,” pungkasnya. (ANT).