SUARAINDONEWS.COM, Kediri – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan fasilitas sumur bor untuk warga di Kelurahan Pojok, Kota Kediri, Jawa Timur, yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di daerah tersebut.
Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengungkapkan pemberian hibah ini untuk menunjang pencapaian sasaran program dan kegiatan pemerintah, dengan tetap memperhatikan asas keadilan, kepatuhan, rasionalitas, dan manfaat untuk masyarakat. Pemberian hibah berupa sumur bor tersebut untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga sekitar.
“Semoga ini bermanfaat untuk masyarakat. Tentunya dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Kami akan menjaga bersama masyarakat dan memanfaatkan dengan sebagaimana mestinya,” katanya di Kediri, Selasa (12/12/2023).
Pihaknya juga sudah menandatangani berita acara serah terima hibah barang milik negara infrastruktur Badan Geologi Kementerian ESDM tersebut. Penandatanganan ini oleh Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah bersama Sekretaris Badan Geologi Siti Sumilah Rita Susilawati di Surabaya.
Badan Geologi Kementerian ESDM memberikan hibah kepada Pemerintah Kota Kediri berupa satu unit sumur bor untuk diletakkan di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
“Hari ini saya telah menandatangani berita acara hibah pada Badan Geologi Kementerian ESDM. Barang yang dihibahkan berupa satu unit sumur bor yang ada di Kelurahan Pojok,” ujarnya.
Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto terletak di bagian barat Sungai Brantas. TNI AD Kodim 0809/Kediri juga pernah mengadakan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-117, memperbaiki tandon air di Kelurahan Pojok.
Pembangunan tandon air dilakukan salah satunya TNI mengatasi kesulitan masyarakat terkait dengan air bersih.
Selama ini, warga mengandalkan pasokan air dari sumber di sekitar desa tersebut, namun tergantung kondisi cuaca. Jika kemarau, debit air kecil, sedangkan saat penghujan air menjadi keruh berwarna cokelat.
Tandon air yang dibangun dalam Program TMMD di Kelurahan Pojok itu tingginya hingga 15 meter. Tandon itu memperbaiki bangunan sebelumnya yang lama tidak berfungsi. Tandon air yang baru bisa untuk kapasitas 50-70 kepala keluarga (KK). Sebelumnya, pemanfaatannya tidak sampai untuk 10 KK sehingga banyak yang kekurangan.
Sumber air untuk mengisi tandon juga dilakukan pengeboran. Air bisa didapat dari sumber dengan kedalaman hingga 120 meter.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Sahid Junaidi. Turut mendampingi Pj Wali Kota Kediri, Kepala DPUPR Kota Kediri Endang Kartika dan Kabag Hukum Pemkot Kediri Muhlisiina Lahuddin. (ANT/Akhirudin)