SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, mengapresiasi pasangan calon (Paslon) yang memanfaatkan perangkat pemutus sebaran Covid-19, seperti hand sanitizer, masker, face shield, dan lain-lain sebagai bahan kampanye.
Demikian antara lain disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Safrizal, dalam Rapat Analisa dan Evaluasi (Anev) Pelaksanaan Kampanye Pilkada Serentak Tahun 2020, di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jumat (16/10/2020).
Dalam arahannya terkait penegakan hukum dan disiplin protokol kesehatan dalam kaitannya dengan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2020, Syarizal berpesan agar para pejabat kepala daerah sementara (Pjs.) dibantu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), untuk terus mendorong para Paslon bersama Tim Sukses dan masyarakat untuk tetap mempedomani protokol kesehatan Covid-19.
“Kami meminta kepada Gubernur, Bupati, Walikota, Pjs., Satpol PP, aparat penegak hukum (APH) dan para petugas di lapangan meminta kepada paslon untuk meningkatkan menggunakan APK masker sebagai alat peraga kampanye, karena itu sangat efektif untuk mengendalikan pandemi (Covid-19),” jelas Safrizal, seperti dikutip dari laman Kemendagri go.id.
Dalam kesempatan tersebut, Safrizal mencontohkan beberapa daerah inspiratif dan kreatif dalam melakukan kampanye karena memanfaatkan alat pelindung diri (APD) sebagai bahan kampanye. Salah satunya, Sulawesi Utara (Sulut).
Safrizal berharap, Paslon lain di seluruh daerah agar melakukan hal serupa, karena penggunaan APK sesuai protokol kesehatan memberikan banyak manfaat, baik bagi masyarakat maupun paslon.
Sebagai manfaat pertama, kata Syafrizal, adalah gambar Paslon yang didapat di masker menjadi media promosi yang efektif dan bergerak terus. Sebaliknya, kalau Paslon memakai pamflet, spanduk, diam saja di situ.
“Tetapi kalau masyarakat yang menggunakan masker, maka masker ini terus berjalan sebagaimana mobilitas penduduk dan tentu saja popularitas elektabilitas dari Paslon ini menjadi meningkat,” katanya.
“Manfaat yang kedua adalah masyarakat yang menggunakan masker ini menjadi terbantu karena mudahnya memperoleh masker,” tambahnya.
Sementara Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lilik Kurniawan, menyampaikan catatannya tentang perubahan statistik positif pada daerah yang melaksanakan Pilkada, bahwa terdapat penurunan jumlah paparan Covid-19.
Lilik pun meyakini, apabila upaya ini terus dijalankan secara massif maka pemulihan akan terjadi lebih cepat.
“Jika dua bulan sisa masa kampanye ini masker dibagikan secara massif, maka kami percaya angka jumlah area atau zona orange akan berkurang, berubah menjadi warna kuning, yang kuning berubah menjadi hijau. Kemudian yang hijau kita pertahankan agar level penularannya menjadi tidak ada sama sekali,” terangnya. (Tumpak S)