SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Kementerian Tenagakerja melakukan Padat Karya Produktif dan Padat Karya Infrastruktur di daerah terpadat dari yang padat di Kecamatan Tambora, Jembatan Besi, Jakarta Barat berupa penyemprotan disinfektan di lingkungan yang sebelum Iedhul Fitri 1414 H terdampak Covid19 dan belum lama ini juga mengalami musibah kebakaran (kebakaran terjadi 18 Mei 2020, red). Disamping Kemenaker juga memberikan sejumlah donasi kepada masyarakat, para lansia dan juga para terPHK di wilayah tersebut.
“Padat Karya Produktif serta Padat Karya Infrastruktur ini dengan cara melibatkan teman teman yang terPHK, temen temen yang dirumahkan. Seperti kegiatan yang kita lakukan ini, kita melakukan Padat Karya dengan melakukan penyemprotan di daerah yang Camat Tambora menyampaikan sebelum lebaran sudah ada Covid19 ditambah lagi dengan kebakaran. Nah, teman teman yang terPHK ini kita fasilitasi untuk membantu penyemprotan di daerah daerah yang membutuhkan dan teman teman yang kehilangan pendapatan ini ada insentifnya, kira kira begitu. Jadi itulah yang bisa kita lakukan,” demikian dijelaskan Menteri Tenaga Kerja RI, Hj.Dra.Ida Fauziah MSi, yang didampingi Camat Kecamatan Tambora, Bambang Sutarna, dan Lurah Kelurahan Jembatan Besi, Iwan Setiawan, di Kelurahan Jembatan Besi, Jakarta Barat, (5/6).
Sementara itu, turut hadir pula Plt.Dirjen Binapenta dan PKK Kemenaker, Aris Wahyudi, Plt.Dirjen Binawas dan K3 Kemenaker, Ketua Fatayat NU DKI Jakarta, Rahayu, Pengurus Fatayat NU Kecamatan Tambora, Ketua Holaqoh Majelis Taklim, Nunung dan Pembina Pengurus Majelis Taklim, Listini Muhaimin. Selain Kapolsek Tambora, Danramil Tambora, LMK, juga stakeholder lainnya.
Lebih lanjut, Menaker Hj.Dra.Ida Fauziah MSi menambahkan bahwa salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerja adalah (karena pengangguran naik, karena yang dirumahkan juga naik, red) yakni memberikan berbagai kegiatan yang sifatnya Social Safety Net, atau bentuk lain dari Social Safety Net.
Program program yang lain Kemenaker yaitu melakukan donasi, menghimpun donasi dari teman teman diaspora di seluruh dunia. Kementerian Ketenagakerjaan hanya menjadi fasilitator, menyambungkan rejekinya teman teman yang di PHK ini dari temen temen diaspora dari seluruh dunia. Dan banyak upaya yang Kemenaker lakukan, karena keinginan kita untuk ikut meringankan temen temen, saudara saudara kita yang terPHK, ujar Ida Fauziah, yang juga Pengurus Pusat Fatayat NU seluruh Indonesia.
Covid-19 oleh WHO ditetapkan sebagai pandemi global, semua negara di dunia ini, kurang lebih 215 negara, terdampak Covid19. Indonesia termasuk salah satu diantaranya. Dan DKI Jakarta adalah daerah episentrum pertama Covid 19 di Indonesia. Semua sektor terdampak Covid-19, termasuk pada sektor ketenagakerjaan. Data Kementerian Ketenagakerjaan mencatat ada kurang lebih 3 juta pekerja atau buruh yang mengalami PHK atau dirumahkan dengan tidak dibayar atau dibayar separo.
Pemerintah pun bersungguh sungguh melakukan penangganan terhadap Covid ini. Penanganan yang dilakukan pemerintah adalah penanganan pada Aspek Kesehatannya, kemudian pemerintah menangani dampaknya dengan cara memberikan Social Safety Net, memberikan bantuan sosial. Disamping memberikan stimulus ekonomi untuk membangunkan dan membangkitkan kembali ekonomi masyarakat kita.
Perlu diketahui, 545 jiwa dari 154 KK serta 106 rumah, terdampak kebakaran berada di lingkungan RW 03 (RT 02 hingga RT 013) dan di RW 04 (dua rumah) Jembatan Besi, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Mereka tertampung di lima titik yakni di dua Mushala, Kelurahan, Rumah Dinas, juga di Sekolah Candranaya (paska peristiwa, red). Sekarang para pengungsi kebakaran yang masih bertahan dan terdata sekitar 112 warga (di tampung di Rumah Rinas Lurah dan Dua Mushala, red).
Lurah Jembatan Besi, Iwan Setiawan, mengungkapkan, terima kasih kepada Bu Menteri atas bantuan semuanya. Mudahan-mudahan musibah yang diterima warga akan cepat keluar dari cobaan ini dan kunjungan Bu Menteri bisa menambah semangat warga kami, ucap Iwan Setiawan.
Masa pandemi Covid-19 merupakan momentum bagi pengusaha dan pekerja tentang pentingnya penerapan K3 di tempat kerja. K3 juga merupakan kunci penting keberlangsungan usaha dan perlindungan pekerja/buruh dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Covid-19.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziah, meminta perusahaan-perusahaan melakukan penyemprotan ulang disinfektan di area kerja menjelang perberlakuan New Normal. Hal ini diperlukan untuk memastikan diterapkannya protokol Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), sehingga pekerja bekerja secara produktif, aman dan sehat. Apabila syarat-syarat dan budaya K3 dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, serta melaksanakan standar dan protokol pencegahan, maka diharapkan tempat kerja akan terhindar dari penyebaran Covid-19, kata Ida Fauziah.
Menaker Ida juga mengingatkan perusahaan agar mempekerjakan kembali pekerja korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan dirumahkan akibat Covid-19 apabila kondisi sudah normal kembali atau kehidupan normal baru.
“Ayo sama-sama memulihkan melalui melibatkan teman-teman pekerja yang diPHK dan dirumahkan,” ajak Ida Fauziah.
Ida Fauziyah pun mengingatkan masyarakat untuk menyiapkan diri menyambut kehidupan normal baru. Berdampingan dengan Covid, Berdamai dengan Covid. Dalam arti kita menyiapkan diri bagaimana kita tetap produktif tapi aman dari Covid19.
Kehidupan Normal Baru yakni membiasakan diri hidup sehat, hidup bersih. Paling tidak kita terbiasa untuk mencuci tangan dengan sabun dengan air mengalir. Kalau kita sedang berada di rumah atau di tempat kerja. Kalau tidak, peganglah atau bawalah hand Sanitaizer. Selain itu membiasakan diri dengan menggunakan masker, menghindarkan diri dari berkumpulnya orang dalam jumlah yang banyak dengan cara menjaga jarak. Menjaga imunitas diri dengan olahraga, berjemur matahari, hidup bersih serta hidup sehat. Presiden Jokowi sudah memerintahkan para pembantunya untuk segera membuat vaksin sendiri, penelitian membuat vaksin sendiri, kemudian di produksi sendiri untuk kepentingan masyarakat Indonesia sendiri. Dan kita sebagai masyarakat cukup mentaati protokol kesehatan dan disiplin menjaga diri agar memiliki imunitas yang cukup, tutup Ida Fauziah.
(tjo; foto dok