SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Ada pemandangan menarik di Gedung Utama Kejaksaan Agung hari ini. Jaksa Agung ST Burhanuddin kedatangan tamu penting: Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Brain Yuliarto. Tujuannya? Memperkuat kerja sama antara dua institusi negara ini, demi jalannya program pendidikan yang lebih bersih dan sesuai hukum.
Kunjungan ini juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Prof. Dr. Khairul Munadi, ST., M.Eng, beserta jajarannya. Mereka sepakat untuk menjalin sinergi yang lebih solid dengan Kejaksaan, terutama dalam aspek pencegahan pelanggaran hukum di sektor pendidikan.
“Kami memandang kerja sama ini sangat strategis guna memperkuat Kemendikbudristek dalam menjalankan program-programnya. Ini merupakan momentum untuk mendapatkan dukungan dalam perspektif hukum,”
– Prof. Khairul Munadi, Dirjen Diktiristek.
Lebih lanjut, Khairul menegaskan bahwa Kemendikbudristek ingin memastikan seluruh program berjalan sesuai koridor hukum dan regulasi yang berlaku. Ia menekankan pentingnya peran Kejaksaan dalam pendampingan sejak dini agar tidak ada celah hukum di kemudian hari.
“Kami juga berharap lewat kerja sama ini kita bisa mencegah masalah sejak awal, agar program-program berjalan sesuai ketentuannya,”
– Prof. Khairul Munadi.
Tak hanya soal pendampingan hukum, kolaborasi ini juga akan menyasar aspek pendidikan, terutama penegakan hukum dan penguatan nilai-nilai antikorupsi di kampus-kampus. Sebuah langkah penting agar generasi muda tak hanya cerdas secara akademik, tapi juga punya integritas.
“Pendampingan dari Kejaksaan, terutama dalam sisi pencegahan, akan memberikan efek positif terhadap dunia pendidikan yang lebih baik,”
– Harli Siregar, Kapuspenkum Kejaksaan Agung.
Kolaborasi ini menjadi sinyal kuat bahwa dua lembaga negara besar siap bahu-membahu memastikan dunia pendidikan Indonesia tidak hanya maju, tapi juga bersih dan bertanggung jawab. (haikal)
(Anton)