SUARAINDONEWS.COM, Paris – Presiden Emmanuel Macron yang merupakan petahana di Pemilu Prancis disebutkan menjadi pemenang kembali dalam pemilu keduanya sesuai hasil pooling pada Minggu (24/4/2022).
Periode kedua pria berusia 44 tahun itu akan mengalahkan pesaingnya Marine Le Pen yang disebut kalah sesuai hitung cepat namun perolehan suaranya menunjukkan kenaikan.
Dilansir dari AP, Presiden termuda di Prancis itu sebelumnya selalu menggaungkan akan menyatukan Prancis. Hal ini yang diduga membuatnya masih didukung pemilih sementara Le Pen dalam kampanyenya memang cenderung anti-imigran dan pendatang.
“Tak akan ada satu pun orang Prancis yang dikeluarkan,” kata Macron dalam pidato kemenangannya dengan latar belakang Menara Eiffel di Paris, Prancis. Kemudian dihiasi juga dengan proyeksi bendera Prancis tiga warna biru, putih dan merah tersebut.
Pidatonya disambut para pendukung dan massa yang bergembira berkumpul di sana dan mengibarkan bendera Prancis dan bendera Uni Eropa.
“Banyak hal yang perlu kita lakukan dan perang di Ukraina mengingatkan kita bahwa kita pernah melalui masa tragis itu sebabnya Prancis harus bersuara lebih keras,” lanjut Emmanuel Macron.
Sementara para pemimpin Uni Eropa juga dilaporkan ikut bersorak atas kemenangan Macron. Diketahui di bawah kepemimpinan Macron, Prancis selama ini amat kental perannya dalam Uni Eropa termasuk dalam hal menekan Rusia yang melakukan invasi ke Ukraina tersebut.
Berdasarkan perhitungan cepat alias quick count, Capres petahana Prancis Emmanuel Macron diproyeksikan terpilih kembali memimpin negara itu mengalahkan politikus sayap kanan Marine Le Pen, Minggu (24/4/2022).
Mengutip dari AFP, berdasarkan poling quick count di saluran televisi Prancis, Macron disebut menang suara 57,0-58,5 persen dibandingkan Le Pen yang diproyeksikan 41,5-43,0 persen.
Angka tersebut memiliki selisih yang tipis dibandingkan Pilpres sebelumnya pada 2017 silam, di mana kala itu Macron menang dengan 66 persen suara.
Meskipun Macron diyakini bakal melanjutkan periode kedua kepresidenannya untuk lima tahun ke depan, hasil proyeksi itu menunjukkan kekuatan sayap kanan yang menguat di Prancis.
Hasil resmi dari Pilpres Prancis itu bakal dikeluarkan penyelenggara pemilu negara tersebut dalam beberapa waktu lagi.
Jika terbukti, Macron akan menjadi capres petahana pertama yang terpilih kembali sejak era Jacques Chirac pada 2002 silam.
Macron, 44, disebutkan akan menyampaikan pidato kemenangan di Champ de Mars yang berada di pusat kota Paris tak jauh dari Menara Eiffel.
Sementara itu, mengutip dari Reuters, Le Pen menyatakan hasil dari pemilu saat ini adalah sebuah ‘kemenangan brilian’. Ia mengatakan hal demikian karena jumlah suara yang mendukungnya lebih besar dibandingkan sebelumnya.
Pada periode kedua kepresidenannya, Macron akan berpeluang mengimplementasikan visinya yang lebih proreformasi bisnis dan memperketat integrasi Uni Eropa.
Kemudian penanganan pandemi Covid-19, hingga penyelesaian perkara invasi Rusia ke Ukraina. (wwa)