SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Jusuf Kalla (JK) kembali menjabat sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) untuk periode 2024-2029. Ia terpilih melalui aklamasi pada Musyawarah Nasional (Munas) XXII PMI yang digelar di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (9/12).
Dalam munas tersebut, tidak ada calon lain yang maju sebagai Ketua Umum. Seluruh peserta Munas PMI sepakat memilih JK untuk melanjutkan kepemimpinannya.
“Ya begitulah hasil munas ini ya. Sama-sama, aklamasi,” ujar JK setelah terpilih.
Fokus Pembentukan Pengurus Baru
Setelah terpilih, JK mengatakan akan segera membentuk susunan pengurus pusat PMI dengan bantuan formatur yang telah ditentukan oleh munas. Ia menegaskan bahwa pemilihan pengurus akan dilakukan secara selektif untuk memastikan pengurus pusat PMI terdiri dari orang-orang yang kompeten.
“Pengurus pusat maksimum 21 orang. Mencari 21 orang yang kredibel, yang baik. Ya kita cari teman-teman yang baik, di samping pengurus lama yang bekerja baik tentu, lanjutkan,” jelasnya.
JK memiliki waktu satu bulan untuk menyusun pengurus baru sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PMI.
Isu Perebutan Ketua Umum
Jelang Munas XXII, isu perebutan jabatan Ketua Umum sempat mencuat. Politikus senior Partai Golkar, Agung Laksono, sebelumnya mendeklarasikan keinginannya untuk menggantikan JK sebagai Ketua Umum PMI. Namun, dalam prosesnya, Agung tidak tercatat secara resmi sebagai calon dalam munas kali ini.
Dengan demikian, JK menjadi satu-satunya calon yang terdaftar dan terpilih secara aklamasi.
Konsistensi Kepemimpinan
JK dikenal sebagai sosok yang telah lama berkiprah di PMI. Di bawah kepemimpinannya, PMI telah melakukan berbagai upaya untuk memperkuat pelayanan kemanusiaan di Indonesia, mulai dari penanganan bencana hingga pengelolaan donor darah. Keterpilihannya kembali mencerminkan kepercayaan besar yang diberikan oleh peserta Munas dan masyarakat terhadap kemampuannya memimpin organisasi kemanusiaan ini.
PMI kini bersiap melanjutkan perannya dalam memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat Indonesia di bawah kepemimpinan JK yang baru.
(ANTON)