SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menjelaskan jumlah kemiskinan ekstrem di Indonesia memang relatif kecil. Dan penghapusan kemiskinan ekstrem merupakan tantangan yang sangat berat.
Akan tetapi, kecil itu tidak menjamin lebih mudah diatasi. Hal tersebut dikatakan Menko Muhadjir saat acara Launching Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem pada Selasa (14/6/2022).
“Justru kecil itu adalah merupakan kerak dari piramida kemiskinan. Karena itu, untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem memerlukan daya ungkit yang ekstra keras,” kata Menko Muhadjir.
Keterpaduan dan sinergi program serta kerja sama antarkementerian/lembaga dan juga kekuatan di luar pemerintah seperti organisasi filantropi bidang sosial kemasyarakatan, sangat diperlukan dalam membuat daya ungkit yang besar untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem.
“Ini harus kita galang bersama untuk menjadi kekuatan besar. Sehingga target kita untuk menghapus kemiskinan ekstrem 2024 tercapai,” kata Menko Muhadjir.
Sebagai informasi, Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem telah ditetapkan pada 8 Juni 2022.
Inpres Nomor 4 Tahun 2022 telah mengamanatkan kepada 22 Kementerian, enam Lembaga, dan Pemerintah Daerah (Gubernur/Bupati/Wali Kota) untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing untuk melakukan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Hadir pada launching tersebut antara lain Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Kepala BPS Margo Yuwono, dan perwakilan dari kementerian lembaga lainnya. (Akhirudin)