SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Jaringan Prabowo – Sandi (JPS) dan Komunitas Prabowo Sandi (Kipas) mendukung penuh Calon Presiden Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden Sandiaga Solahudin Uno, menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI Periode 2019 – 2024.
Demikian hal tersebut dikemukakan Ketua Umum JPS Fahmi Alkatiri yang didampingi Ketua Umum KIPAS, yang juga Ketua Pantia Deklarasi, Hisyam Mafardi di Seknas Prabowo Sandi (13/2), yang dihadiri Ketua BPN Prabowo Sandi, Jenderal TNI Purn. Djoko Santoso, Ketua Umum BRIGADE 08 Zecky Alatas, SH, MH serta unsur Koalisi Adil Makmur. Mereka pun dilantik dan di kukuhkan secara resmi oleh Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno.
Lebih lanjut, Ketua Umum JPS Fahmi Alkatiri dihadapan Sandiaga Uno, dalam deklarasinya menegaskan bahwa Prabowo -Sandi jika terpilih nanti dapat memprioritaskan untuk menangani sejumlah keprihatinan kondisi kebangsaan diantaranya Mengembalikan kedaulatan hukum yang obyek dan tidak tebang pilih, Mendorong perbaikan ekonomi yang berbasis kerakyatan, Konsentrasi terhadap pembangunan karakter generasi muda yang bermoral, beretika, dan sesuai dengan norma ideologi Pancasila, terakhir Mendorong penerapan dan pengamalan ideologi Pancasila dengan benar karena saat ini Pancasila hanya menjadi simbol saja tanpa ada pengamalannya.
Seperti diketahui, JPS dan KIPAS berhimpun dibawah naungan SATGAS 02 DKI Raya sebagai penyokong Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo – Sandi. Bahkan Ketua Umum Kipas, Hisyam Mafardi, meyakini Prabowo – Sandi mendapatkan suara terbanyak di DKI Raya.
“Tim kami sudah terbentuk dari tingkat Kota se – DKI, Kecamatan, Kelurahan, RT/ RW hingga ke tingkat TPS. Dengan kerjasama tim yang solid yang sudah terbentuk insyaallah 17 april 2019, percaya rakyat Indonesia akan mendapatkan Presiden yang baru,” tegas Hisyam.
Jaringan Prabowo Sandi (JPS) yang diketuai Fahmi Alkatiri dan Komunitas Prabowo Sandi (KIPAS), yang diketuai Hisyam Mafardi, dalam Deklarasi menyebutkan bahwa;
Pertama; SIAP Mendukung penuh terhadap pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02, H. Prabowo Subianto dan Sandiaga Solahudin Uno.
Kedua; SIAP turut serta berjuang maksimal untuk memenangkan pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Haji Prabowo Subianto dan Sandiaga Solahudin Uno MENJADI Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Periode 2019-2024.
Ketiga; Menginstruksikan dan Mendorong kepada Seluruh Komunitas JPS & KIPAS di seluruh daerah tuk berjuang maksimal tanpa kenal lelah dalam sosialisasi menguatkan pilihan rakyat pada pasangan Capres dan Cawapres H.Prabowo Subianto dan Sandiaga Solahudin Uno
Keempat; Menjadikan Bangsa Indonesia yang Bermartabat dan menjadi Tuan di Negeri Sendiri.
Demikian DEKLARASI yang disampaikan dengan harapan terwujud bersama pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Haji Prabowo Subianto dan Sandiaga Solahudin Uno, menuju perubahan Indonesia adil dan makmur.
Sementara Sandiaga Uno dalam kesempatan yang sama juga, selain menerima harapan dari deklarasi tersebut, sekaligus meminta relawan Prabowo Sandi untuk mengawal National Institute for Mental Health yang sudah diamanatkan oleh Undang-Undang Kesehatan Jiwa, yang sampai saat ini belum menjadi perhatian serius. Oleh karenanya, pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno menjadikan penanganan masalah kesehatan jiwa sebagai salah satu programnya.
Seperti diketahui, dahulu dirinya merancang rumah sakit kesehatan jiwa, yang saat ini diteruskan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Duren Sawit sebagai pusat kesehatan jiwa di Jakarta. Karena kesehatan jiwa merupakan salah satu masalah di bawah permukaan yang belum tersentuh.
“Jangan sampai nanti ditemukan seperti puncak gunung es dari kesehatan jiwa sehingga masalah ini yang harus diselesaikan. Dengan begitu kita bisa identifikasi secara dini potensi masyarakat yang terganggu kejiwaanya sehingga bisa diberi solusi secara preventif,” jelas Cawapres Sandiaga Uno.
Perlu menjadi perhatian penting, masalah kesehatan jiwa merupakan salah satu faktor yang kerap dipengaruhi oleh faktor ekonomi. Maka faktor ekonomi itulah yang harus diperbaiki. Jadi kalau mereka punya lapangan kerja, penghasilan, keluarga yang mengayomi dan pemerintah yang pantau kesehatan jiwa, Insya Allah itu bisa kita tangani dengan sistem yang komprehensif, tutup Sandiaga.
(pung; foto ist