SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, saat ini Indonesia sedang berada dalam puncak kepemimpinan global, utamanya dari sisi ekonomi. Karena itu, kepercayaan internasional yang sudah diperoleh ini agar tak disia-siakan.
Hal ini disampaikannya saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Tahun 2022 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (2/12/2022).
“Kita enggak sadar bahwa kita sedang berada pada kepemimpinan puncak global di sisi ekonomi. Trust-nya itu baru saja kita dapat, jadi jangan dilewatkan,” ujar Jokowi, Sabtu (3/12/2022).
Jokowi pun berharap kesempatan tersebut dapat dimanfaatkan KADIN dengan merumuskan peta jalan di berbagai bidang, mulai dari sumber daya manusia (SDM) hingga industri.
Menurut dia, peta jalan yang terencana dapat membantu Indonesia mencapai tujuan dan visi di masa mendatang.
“Saya senang kalau nanti KADIN merumuskan roadmap SDM, roadmap industri tekstil, roadmap industri logam, roadmap semuanya, ada peta jalannya supaya jelas kita akan menuju ke mana, jelas visi kita akan ke mana,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga meyakini bahwa peta jalan yang jelas dan terencana akan membantu meningkatkan serta menggerakkan ekonomi dalam negeri. Mulai dari pengusaha daerah hingga usaha mikro, kecil, dan menengah.
“Yang paling penting menciptakan nilai tambah,” tambahnya.
Jokowi mengaku tak ingin lagi berbicara mengenai masalah dunia yang semakin suram pada tahun depan. Ia tak ingin hal yang disampaikannya tersebut justru akan menakut-nakuti masyarakat.
“Saya tidak ingin berbicara mengenai problem dunia. Karena nanti ada yang menyampaikan Presiden itu menakut-nakuti saja setiap sambutan,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan ia hanya akan menyampaikan hal-hal yang membangun optimisme masyarakat ke depannya. Sebab, Indonesia memiliki potensi dan kekuatan yang sangat besar yang selama ini dilupakan, yakni sumber daya alam (SDA) dan juga sumber daya manusia (SDM) di mana akan terjadi bonus demografi.
Ia menyampaikan, pada 2030 diperkirakan akan terdapat 201 juta tenaga produktif di Indonesia. “Kenapa kita harus optimistis? Karena berkali-kali saya sampaikan, kita ini memiliki potensi besar, memiliki kekuatan besar. Tapi sering kita lupakan,” kata Jokowi.
Selain itu, Indonesia disebutnya memiliki pasar yang besar, termasuk pasar ASEAN yang mencapai 600 juta penduduk. “Inilah kekuatan yang sering tidak kita sadari dan harus saya ingatkan terus. Termasuk posisi kita di jalur perdagangan dunia,” tambahnya. (wwa)