SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Travel agent atau biro perjalanan menjadi salah satu lini bisnis yang paling terdampak pandemi Covid-19. Sampai saat ini, meski sebagian wisata di Indonesia sudah dibuka, nasib travel agent masih mengkhawatirkan lantaran tak dapat stimulus dari pemerintah.
Januar Setyadi Direktur Sabda Travel, saat ditemui (27/1) mengatakan bahwa pariwisata merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar. Hal ini tidak lepas dari peran travel agent yang selama ini berkontribusi menggenjot promosi hingga terlibat langsung sebagai pelaku bisnis sektor wisata.
“Dalam masa Corona ini, semua negara tutup border hingga kita tidak bisa bergerak sama sekali. Juga banyak larangan dan himbauan perjalanan pemerintah lokal dan internasional yang menganjurkan untuk di rumah saja. Kondisi ini membuat kami travel agent kesulitan karena tidak bisa menjual produk yang mereka punya. Pandemi ini membuat banyak pelaku usaha wisata gigit jari. Kemenparekraf yang mengatakan sudah siapkan dana hibah untuk membantu sampai sekarang belum pernah di terima,” ungkap Januar Setyadi.
Sementara para pelaku lainnya menghadapi kesulitan meraup pendapatan, lanjutnya, serta harus bertahan dengan melakukan pemotongan biaya operasional. Meski dampak ekonomi dari pandemi belum akan mereda dalam waktu dekat, tentunya perlu strategi yang harus dilakukan.
Melihat fenomena pelanggan yang frustasi karena refund cash tidak kunjung datang. Solusi lain yang ditawarkan seperti opsi reschedule atau refund dalam bentuk voucher travel (Peraturan Menteri Perhubungan no 185 tahun 2015) banyak ditolak oleh konsumen.
“Ini memang sangat memprihatinkan, tapi kita harus kembali menghargai kebijakan yang diberikan karena tentunya mereka juga kena Dampak, dan yang terpenting Hak penumpang tidak hilang hanya berubah,” ujar Januar Setyadi.
Sementara itu, pakar kreatif strategi pariwisata usulkan pemerintah bangun new normal destination. Sebagai pelaku industri travel masalah sosialisasi new normal destination masih terbatas. Mungkin terbentur dengan Kebijakan Pemerintah terkait PSBB.
Sebagian besar Travel memang merasakan dampak akibat Pandemi dibidang Pariwisata, namun demikian saat ini Pariwisata sudah mulai bangkit dengan Pelunakan kebijakan destinasi Luar maupun dalam Negeri dengan memperhatikan Protokol kesehatan. Pariwisata saat ini sudah bisa dinikmati, dengan Adaptasi kebiasaan Baru dimasa Pandemi
Dengan kata lain, tegas Januar Setyadi, investasi ratusan atau ribuan triliun tidak akan berarti bila mengenyampingkan aspek berkelanjutan. Langkah yang dilakukan untuk bertahan atau membangun maju travel/pariwisata di Indonesia. Yakni, Pertama; tidak berlebihan untuk mengeluarkan Dana Operasional ketika sebelum masa pandemi sehingga memiliki saving money. Kedua; mengambil peluang pariwisata yang bisa dijalankan dimasa pandemi seperti salah satunya Turkey yang sudah membuka Border Internasional untuk Wisatawan.
Selama Pandemi ini protokol kesehatan yang dilakukan Sabda Travel dalam menjual program program wisata adalah menyiapkan ‘Safety Kits’ berupa Masker & Handsanitizer. Sedangkan saat dilapangan tetap selalu menghimbau untuk mejaga protokol kesehatan. Meski setelah wisatawan pulang ke tanah air harus di karantina. Ini pun diberlakukan ‘Free’ bagi Warga Negara Indonesia. Yang dikenakan biaya adalah warga negara asing sesuai Surat Edaran dari Gugus Tugas Covid.
Bahkan Sabda Travel juga memiliki program bagi warga negara Indonesia yang mempunyai viewer/ follower diatas 5 juta, ‘Gratis’ biaya tour. Tentunya dengan syarat dan ketentuan berlaku. Ini bagian dari program untuk membangkitan Semangat Pelaku Pariwisata. Jadi setiap warga Instagram yang memiliki Follower diatas 5jt akan kami berangkatkan ‘Free Ke Turki’.
Sesuai moto Kami “Your Trully Travel Partner”, menjadi teman perjalanan yang sesungguhnya dalam melayani semua keperluan Customer dengan Baik. Sabda Travel sejak 21 Juli 2020 telah memberangkatkan wisatawan ke Turkey sampai saat ini. Keberangkatannya setiap Minggu (seminggu 1-2 kali). Dan dalam waktu dekat ini keberangkatannya pada tanggal 30 Januari, 06 Februari dan 11 & 12 Februari.
Sabda Travel Service (No. Izin PPIU : 758/2017) dibawah PT. Sabda Mandiri Wisata berkomitmen menjadi suatu perusahaan kepercayaan untuk melayani para wisatawan yang ingin melakukan perjalanan wisata. Dengan produk Umroh, Haji, Visa dan Travel Insurance, Tiket Domestik & Internasional, Hotel Reservation, Inbound & Outbound Tours LA (Land Arrangement).
Dengan Visi dan Misi Sabda Travel, menghantarkan jamaah mencapai ibadah umrah/haji yang mabrur, membangun kemitraan yang adil, mengembangkan silaturrahim dan kenyamanan beribadah.
Sekaligus mendukung kemantapan calon jemaah untuk menunaikan ibadah umrah/haji secara benar dan sempurna untuk mencapai ibadah yang mabrur. Memberikan pelayanan yang amanah. Mengembangkan karyawan profesional amanah untuk melayani jamaah secara professional. Mengembangkan ukhuwah islamiah, silaturahim, ta’awanh’alal birri wa tagwa untuk mencapai kehidupan yang rahmatan lil’alamiin.(***tjoek